Pati Gelar Gerakan Pangan Murah di Kecamatan, 42 Ton Beras Disiapkan
Umar Hanafi
Sabtu, 30 Agustus 2025 14:40:00
Murianews, Pati – Sebanyak 21 kecamatan di Kabupaten Pati menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM), Sabtu (30/8/2025). Sebanyak 42 ton beras disiapkan dalam gerakan untuk mencegah inflasi atau kenaikan sejumlah komunitas barang di pasaran ini.
Setiap kecamatan diberikan pasokan beras SPHP sebanyak 400 pack dengan berat 5 kg per pack. Sehingga Kabupaten Pati mendapatkan jatah 42 ton.
Selain beras, setiap kecamatan juga mengapa gula sebanyak 48 kilogram dan minyak goreng 9 karton atau 108 liter.
Gerakan Pangan Murah kali ini digelar secara serentak. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI), Badan Pangan Nasional (Bapanas), Badan Urusan Logistik (Bulog), dan Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Pati bekerjasama agar gerakan ini bisa sukses menekan inflasi.
”Kegiatan GPM diselenggarakan mulai 30 Agustus 2025 serentak di seluruh Indonesia yang digagas oleh Kemendag RI, muaranya dari Menko Pangan (Menteri Koordinator Pangan). Selama ini yang sudah melaksanakan TNI/Polri, sedangkan dari Mendag RI dilaksanakan hari ini dan serentak seluruh Indonesia. Artinya biar masyarakat terbantukan,” ujar Kepala Disketapang Kabupaten Pati, Wahyu Setyawati.
Menurutnya, harga barang pokok yang dijual pada GPM lebih murah sehingga masyarakat menyerbu lokasi. Beras maupun minyak yang menjadi kebutuhan konsumsi masyarakat bisa diakses dengan ringan.
Seperti beras 5 kg dibandrol Rp 57.000, 1 lg gula seharga Rp 17.500 dan 1 liter minyak goreng kemasan seharga Rp 15.000.
”Beras yang di pasar Rp 14.000 per 1 kilogram, ketika di GPM harganya Rp 57.000 itu per 5 kilogram. Kalau minyak goreng di pasar Rp 17.500 per liter, kalau di GPM Rp 15.000 per liter,” jelasnya.
Antusias Masyarakat...
Masyarakat pun antusias memanfaatkan Gerakan Pangan Murah ini. Wahyu menilai gerakan ini memacu pertumbuhan ekonomi kuartal 2 di tahun 2025.
”Kemudian sekaligus untuk pertumbuhan ekonomi kuartal 2 di tahun 2025. Di setiap komoditi pada beras SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pokok) Rp 57.000 per pack, Gula Manis Kita Rp 17.500 per kilogram, dan MinyaKita Rp 15.000 per liter,” sebutnya.
Diharapkan GPM ini mendukung program ketahanan pangan nasional. Sehingga fenomena ini meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkat daya beli yang meningkat di masyarakat.
”Harapan kami ketersediaan pangan semakin besar. Kemudian tentunya mendukung ketahanan pangan, ketika ketahanan pangan meningkat di masyarakat, otomatis daya beli meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya.
Editor: Supriyadi



