Rabu, 19 November 2025

Maka dari itu, petugas sempat menanggul dengan sandbag dan bambu. Menurutnya, upaya ini dilakukan untuk sementara waktu.

”Sering jebol itu karena arus dari Sungai Godo deras sering banjir bandang, tanggul mungkin situ lemah sehingga kena air banjir bandang akhirnya jebol,” terangnya.

Ia juga mengatakan jika selama ini tanggul darurat pakai sandbag dan trucuk bambu. Sehingga kekuatannya tidak bisa maksimal.

”Kalau itu tidak segera diperbaiki khawatirnya musim hujan lagi gak kuat lagi, jebol mengganggu jalan,” tuturnya.

Merespons jebolnya tanggul darurat, ia sudah meminta penyedia membersihkan kawasan jalan raya yang terkena material jebolnya tanggul. Menurutnya, akses lalu lintas sudah mulai aman.

”Kejadian rusaknya tanggul belum lama, karena sempat banjir tidak bisa dikerjakan, sementara tukangnya istirahat. Ini mulai dikerjakan penyedia. Penyedia sudah menyanggupi, kita usahakan satu sampai dua hari ini dibersihkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, DPUTR Kabupaten Pati bersama penyedia sedang melakukan pengerjaan tanggul permanen. Menurut Widyo pengerjaan sudah sejak Oktober, dan ditarget tuntas Desember 2025 mendatang.

”Kejadian rusaknya tanggul belum lama, karena sempat banjir tidak bisa dikerjakan, sementara tukangnya istirahat. Ini mulai dikerjakan penyedia. Penyedia sudah menyanggupi, kita usahakan satu sampai dua hari ini dibersihkan,” tuturnya.

Dipaparkannya bahwa volume tanggul dalam 38,5 meter dan tanggul luar 19 meter. Pengerjaan menggunakan dana dari perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pati tahun 2025 senilai Rp 199 juta.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler