Proyek pengerjaan tanggul darurat ini dipantau langsung oleh Anggota Komisi VIII DPR RI, Sri Wulan, Senin (10/11/2025). Kedatangan politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu untuk memastikan proses pembangunan tanggul darurat berjalan lancar tanpa kendala.
Tenaga Ahli BNPB, Bambang Eko Protolo, menjelaskan, sampai saat ini pembangunan tanggul darurat yang dikerjakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu sudah sampai titik tanggul kritis kedua dan ketiga sepanjang 250 meter.
Untuk pekerjaan di titik tanggul satu yang berada di sisi Jalan Pantura Pati-Rembang sudah selesai.
”Mulai hari ini, sasaran pembangunan tanggul ada di titik dua dan tiga yang berada di aliran Sungai Widodaren. Itu kurang lebih 250 meter yang kami kerjakan dengan target maksimal tujuh hari,” beber dia.
”Kendala yang kita alami yaitu masalah alam, di mana lahan atau jalan tanggul yang akan dilewati oleh alat berat terlalu ngepres dengan bodi alat berat sehingga pada saat akan bergerak dia agak hati-hati untuk menghindari terhelincir,” katanya.
Murianews, Pati – Pembangunan tanggul darurat Sungai Widodaren, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati terkendala cuaca. Proyek yang dimulai Selasa (4/11/2025) lalu itu baru mencapai 45 persen dan ditargetkan rampung dalam tujuh hari ke depan.
Proyek pengerjaan tanggul darurat ini dipantau langsung oleh Anggota Komisi VIII DPR RI, Sri Wulan, Senin (10/11/2025). Kedatangan politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu untuk memastikan proses pembangunan tanggul darurat berjalan lancar tanpa kendala.
Tenaga Ahli BNPB, Bambang Eko Protolo, menjelaskan, sampai saat ini pembangunan tanggul darurat yang dikerjakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu sudah sampai titik tanggul kritis kedua dan ketiga sepanjang 250 meter.
Untuk pekerjaan di titik tanggul satu yang berada di sisi Jalan Pantura Pati-Rembang sudah selesai.
”Mulai hari ini, sasaran pembangunan tanggul ada di titik dua dan tiga yang berada di aliran Sungai Widodaren. Itu kurang lebih 250 meter yang kami kerjakan dengan target maksimal tujuh hari,” beber dia.
Menurut dia, kendala pembangunan tanggul darurat Ketitangwetan di titik dua dan tiga adalah lokasinya yang sulit dilewati ekskavator. Pihaknya harus hati-hati agar kondisi tanggul yang kritis tidak semakin parah.
”Kendala yang kita alami yaitu masalah alam, di mana lahan atau jalan tanggul yang akan dilewati oleh alat berat terlalu ngepres dengan bodi alat berat sehingga pada saat akan bergerak dia agak hati-hati untuk menghindari terhelincir,” katanya.
Cuaca tak menentu...
Selain itu, lanjut dia, cuaca yang tak menentu juga memperlambat proses perbaikan tanggul. Mengingat, pemasangan cerucuk bambu dan karung berisi tanah sulit dilakukan dalam kondisi hujan.
”Cuaca juga akan berpengaruh kalau hujan seperti hari ini. Mudah-mudahan tidak hujan deras sehingga tidak akan menghambat progres yang akan kita capai,” tutupnya.
Sementara itu, Sri Wulan menegaskan agar seluruh pihak terkait segera menuntaskan pembangunan tanggul sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan. Menurutnya, percepatan pembangunan sangat penting mengingat wilayah Pati kini mulai memasuki musim hujan.
”Tadi kita lihat bahwa hampir 50 persen lah ya, 50 persen 45 lah seperti itu. Terus kita lihat tadi juga sudah bagus dan pengerjaan delapan jam (sehari), ekstra juga sudah. Jadi diperkirakan nanti insyaAllah tujuh hari ke depan sudah clear semuanya,” tandas dia.
Editor: Anggara Jiwandhana