Bikin Nelayan Resah, Gulma di Waduk Gunungrowo Pati Dibersihkan
Umar Hanafi
Jumat, 21 November 2025 19:22:00
Murianews, Pati – Gulma yang tumbuh subur di Waduk Gunungrowo, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati membikin nelayan resah. Sejumlah kelompok pun membersihkan gulma bersama, Jumat (21/11/2025).
Sejumlah kelompok tersebut dari Kelompok Usaha Bersama Mina Gunung Rawa Indah, Satpolairud Polresta Pati, BBWS Pemali Juwana dan Basarnas. Mereka bergotong royong lakukan pembersihan gulma, yakni pohon baret atau mimosa.
Sekretaris KUB Mina Gunung Rawa Indah, Toni Widya P, menilai Gulma atau mimosa menjadi ancaman bagi keberlangsungan ekosistem waduk dan mata pencaharian nelayan di Waduk Gunungrowo. Tanaman air berduri dengan pertumbuhan cepat itu bukan hanya menghambat proses penangkapan ikan, tetapi juga merusak alat tangkap serta mengancam kualitas air waduk.
”(Gulma) Mimosa ini sangat mengganggu. Saat nelayan mau mengambil ikan, tanaman ini mempersulit dan bisa merusak alat tangkap. Pembusukan batangnya juga mencemari air dan mempengaruhi ekosistem waduk,” ungkapnya.
Ia menuturkan, para nelayan di Waduk Gunungrowo selama ini hanya bisa melakukan pembersihan kecil-kecilan secara mandiri. Apalagi, gulma mimosa merupakan tanaman yang sangat sulit dikendalikan.
”Musim hujan tumbuh, musim kemarau juga tumbuh. Benihnya menyebar cepat dan sulit dibasmi,” ujarnya.
Melihat kondisi yang semakin mengkhawatirkan, Satuan Polairud Polresta Pati bersama masyarakat dan KUB menggelar aksi bersih-bersih mimosa di area rawa Waduk Gunung Rowo. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari peringatan HUT ke-75 Polairud.
”Kami melaksanakan bakti sosial bersama masyarakat. Batang-batang mimosa kita angkut, kita kumpulkan, dan akan kita bakar di lokasi agar tidak menyebar lagi,” jelas Kasat Polairud Polresta Pati, Kompol Hendrik Irawan.
Penangkapan Ilegal...
Selain persoalan mimosa, Polairud juga fokus menertibkan praktik penangkapan ikan ilegal yang sebelumnya muncul di kawasan waduk Gunungrowo.
”Kami sudah mengeluarkan surat imbauan agar tidak ada lagi penangkapan ikan dengan alat setrum. Alhamdulillah sekarang sudah bersih, tidak ada yang menggunakan alat terlarang lagi,” ujar Kompol Hendrik.
Ia juga mengingatkan pentingnya keselamatan nelayan. Polairud telah berkali-kali menyampaikan imbauan langsung maupun tertulis kepada kelompok nelayan agar tetap memprioritaskan keamanan selama mencari ikan di Waduk Gunungrowo.
Kompol Hendrik menjelaskan bahwa tugas Polairud tidak hanya terbatas pada pengamanan laut. Sungai, aliran air, hingga waduk seperti Gunungrowo dan Seloromo merupakan bagian dari wilayah kerjanya.
Editor: Budi Santoso



