Ini Kendala Perajin Batok Kelapa di Kudus
Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 22 Juli 2023 11:17:00
Murianews, Kudus – Ada sejumlah kendala yang dihadapi para perajin batok kelapa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Kendala itu pun dihadapi Tiar Bachroni, pemilik Oni Made Craft.
Perajin batok kelapa yang tinggal di RT 2 RW 1 Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus ini mengungkapkan sejumlah kendala-kendala yang dihadapinya.
Pada Murianews.com, kendala utama yang dihadapinya yakni bahan baku batok kepala. Untuk mendapatkan hasil produk yang baik, ia pun harus mencari batok kelapa sebagai bahan baku dari luar daerah.
Tiar menjelaskan, bahan baku batok kelapa sebenarnya banyak dijumpai di Kabupaten Kudus. Hanya saja, ia tak cocok dengan batok kelapa yang tersedia di Kudus. Sebab, batok kelapa di kudus masih kurang rapi dan bersih dari sisa kelapa.
’’Saya carinya yang sudah rapi dan bersih dari sisa kelapanya. Kalau batok kelapa di Kudus kebanyakan masih ada sisa kelapanya, daripada dua kali kerja,’’ katanya.
Bahan baku batok kelapa untuk produknya pun ia datangkan dari luar daerah. Di antaranya, dari Kebumen, Purworejo, dan Kulonprogo.
Setiap enam bulannya, lanjut Tiar, ia membutuhkan batok kelapa sebanyak lima ribu biji. Ia membeli ribuan batok kelapa bekas itu seharga Rp 6 juta.
Kendala lainnya, yakni mesin. Meski saat ini ia sudah memiliki mesin potong dan bor, namun jumlahnya masih perlu ditambah lagi untuk meningkatkan produknya.
’’Selain batok kelapa, saya masih membutuhkan mesin. Saat ini ada dua mesin, satu mesin potong satunya mesin bor. Kalau ada tambahan mesin lagi kan bisa menghasilkan lebih banyak produk,’’ imbuhnya.
Diketahui, kerajinan batok kelapa dari tangannya telah menghasilkan sejumlah produk. Produk-produk itu di antaranya, bra dari batok kelapa, perabot rumah tangga, suvenir, gantungan kunci, miniatur, dan hiasan.
Harga produknya beragam. Dimulai dari harga Rp 1 ribu untuk gantungan kunci hingga Rp 3 juta untuk lukisan dari batok kelapa. Produk bikinannya pun telah dilirik pasar mancanegara.
Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Kudus – Ada sejumlah kendala yang dihadapi para perajin batok kelapa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Kendala itu pun dihadapi Tiar Bachroni, pemilik Oni Made Craft.
Perajin batok kelapa yang tinggal di RT 2 RW 1 Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus ini mengungkapkan sejumlah kendala-kendala yang dihadapinya.
Pada Murianews.com, kendala utama yang dihadapinya yakni bahan baku batok kepala. Untuk mendapatkan hasil produk yang baik, ia pun harus mencari batok kelapa sebagai bahan baku dari luar daerah.
Tiar menjelaskan, bahan baku batok kelapa sebenarnya banyak dijumpai di Kabupaten Kudus. Hanya saja, ia tak cocok dengan batok kelapa yang tersedia di Kudus. Sebab, batok kelapa di kudus masih kurang rapi dan bersih dari sisa kelapa.
’’Saya carinya yang sudah rapi dan bersih dari sisa kelapanya. Kalau batok kelapa di Kudus kebanyakan masih ada sisa kelapanya, daripada dua kali kerja,’’ katanya.
Bahan baku batok kelapa untuk produknya pun ia datangkan dari luar daerah. Di antaranya, dari Kebumen, Purworejo, dan Kulonprogo.
Setiap enam bulannya, lanjut Tiar, ia membutuhkan batok kelapa sebanyak lima ribu biji. Ia membeli ribuan batok kelapa bekas itu seharga Rp 6 juta.
Kendala lainnya, yakni mesin. Meski saat ini ia sudah memiliki mesin potong dan bor, namun jumlahnya masih perlu ditambah lagi untuk meningkatkan produknya.
’’Selain batok kelapa, saya masih membutuhkan mesin. Saat ini ada dua mesin, satu mesin potong satunya mesin bor. Kalau ada tambahan mesin lagi kan bisa menghasilkan lebih banyak produk,’’ imbuhnya.
Diketahui, kerajinan batok kelapa dari tangannya telah menghasilkan sejumlah produk. Produk-produk itu di antaranya, bra dari batok kelapa, perabot rumah tangga, suvenir, gantungan kunci, miniatur, dan hiasan.
Harga produknya beragam. Dimulai dari harga Rp 1 ribu untuk gantungan kunci hingga Rp 3 juta untuk lukisan dari batok kelapa. Produk bikinannya pun telah dilirik pasar mancanegara.
Editor: Zulkifli Fahmi
