Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dr Andini Aridewi memastikan belum ada kasus cacar monyet di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Meski begitu, warga Kudus diminta tetap waspada dan berhati-hati.

Cacar monyet disebabkan adanya infeksi virus monkeypox, yakni virus yang termasuk dalam kelompok Orthopoxvirus. Virus ini biasanya muncul dari gigitan atau cakaran hewan ke manusia, salah satunya monyet.

Dokter Andini mengatakan, ada berbagai gejala yang harus diwaspadai terkait cacar monyet. Warga yang terjangkit akan mengalami demam lebih dari 38 derajat celcius.

”Muncul ruam di semua area tubuh. Perkembangan ruamnya bisa sampai tiga hingga empat minggu,” katanya, Senin (30/10/2023).

Dia menjelaskan, ruam tersebut muncul dimulai dari area kepala. Kemudian muncul di wajah hingga di area badan.

”Ruam juga muncul di bagian telapak tangan dan telapak kaki,” sambungnya.

Warga Kudus pun diminta melakukan tindakan pencegahan. Yakni dengan cara menghindari kontak langsung dengan hewan yang menularkan cacar monyet.

Selain itu, ia meminta masyarakat mengonsumsi daging yang dimasak dengan matang. ”Bagi tenaga medis yang menangani pasien cacar monyet bisa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD, red),” terangnya.

Pihaknya juga meminta pasien yang terpapar cacar monyet untuk melakukan isolasi mandiri. Upaya ini untuk menekan penularan ke orang lain dan mencegah penyebarannya.

”Orang dengan gejala atau penderita disarankan melakukan isolasi mandiri,” imbuhnya.

 

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler