Temuan Fosil Elephas di Patiayam Diuruk Lagi, Ini Alasannya
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 24 Januari 2024 10:37:00
Murianews, Kudus – Temuan fosil elephas di kawasan Patiayam, Kudus, Jawa Tengah, kembali diuruk menggunakan pasir agar tidak rusak. Selain itu ada rencana diberi pagar kaca sebagai wisata edukasi.
Sebelumnya, fosil elephas itu ditemukan di petak 21 B, Situs Ngasinan, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Temuan itu didapat usai dilakukan penggalian oleh Centre for Preshistory and Austronesian Studies (CPAS) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Penelitian dilakukan pada tanggal 8 Januari 2024 sampai 20 Januari 2024.
”Hasil galian fosil elephas kami uruk lagi dengan pasir agar aman. Rencananya akan dibuat bangunan dengan pagar kaca seperti gardu pandang yang ada fosil stegodonnya,” kata Petugas museum Patiayam Jamin, Rabu (24/1/2024).
Penutupan menggunakan pasir dilakukan agar fosil tetap aman dari injakan dan hujan. Sehingga kondisi fosil tetap utuh.
”Ketika nantinya sudah diberi pagar kaca seperti di gardu pandang itu bisa digunakan sebagai wisata edukasi. Artinya kami sudah punya lengkap, ada stegodon dan elephas,” sambungnya.
Jamin menambahkan, usulan pembuatan pagar kaca merupakan ide dari Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Namun, dirinya belum mengetahui kapan mulai direalisasikan.
”Terkait pembuatan pagar kaca agar nantinya digunakan sebagai wisata edukasi kami belum tahu persisnya. Hanya ada wacana agar dibuat seperti di gardu pandang,” terangnya.
Menurutnya, masyarakat perlu tahu di kawasan Patiayam terdapat dua fosil gajah. Yakni ada stegodon dan elephas.
Sebelumnya, Pakar Prasejarah Senior sekaligus Kepala Lembaga Centre for Prehistory and Austronesian Studies Prof Truman Simanjuntak telah menjelaskan perbedaan stegodon dan elephas.
Stegodon memiliki gigi yang lebih rapi. Sedangkan elephas jarak antar giginya terdapat spasi. Kemudian, dari segi bentuk tubuh lebih besar elephas.
Diberitakan sebelumnya, di kawasan Patiayam juga ditemukan enam fragmen baru. Terdiri dari kaki bofidae, tulang pinggul bofidae, dan serpihan kaki bofidae. Kemudian ada serpihan rahang gajah, serpihan gading stegodon, dan gigi stegodon.
Editor: Dani Agus



