Murianews, Kudus – Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup atau Dinas PKPLH Kudus hanya memiliki dua unit armada lift crane untuk perimbasan pohon.
Meski memiliki dua unit armada lift crane, Dinas PKPLH Kudus harus melayani area yang mencakup perkotaan hingga pinggiran.
Kabid Pengelolaan Persampahan dan Ruang Terbuka Hijau Dinas PKPLH Kabupaten Kudus, Heri Muryanto mengatakan, saat ini banyak aduan terkait kondisi pohon yang perlu dipangkas maupun pohon tumbang.
”Dulu ketersediaan dua unit hanya mencakup perkotaan. Saat ini area Colo hingga Undaan (juga) ada aduan perimbasan pohon dan pohon tumbang,” katanya pada Murianews, Jumat (26/1/2024).
Selain armadanya terbatas, pihaknya juga hanya memiliki 15 orang petugas untuk perimbasan pohon. Jumlah tersebut pun terbagi menjadi dua.
”Satu armada diisi tujuh sampai delapan orang. Rinciannya penanganan dua orang di atas, dua orang menjaga jalan, dan sisanya tiga orang menarik pohon ke bahu jalan,” sambungnya.
Di sisi lain, ketika mengajukan penambahan armada, pihaknya juga perlu menyiapkan tenaga operasionalnya. Itu pun tak sedikit jumlahnya.
”Sejauh ini kami terbantu armada dari pihak BPBD Kudus dan instansi lainnya,” teragnya.
Pihaknya menjelaskan, durasi pengerjaan perimbasan pohon saat terjadi pohon roboh bergantung kondisi di lapangan. Salah satunya tergantung ukuran pohon.
”Kalau pohonnya sudah jatuh itu lebih mudah. Kesulitannya biasanya ketika kondisi pohon masih berada di atas,” terangnya.
Pihaknya meminta agar masyarakat tetap berhati-hati saat musim hujan. Utamanya saat terjadi angin kencang.
”Tetap berhati-hati di saat musim hujan dan angin ribut,” imbuhnya.
Editor: Zulkifli Fahmi



