Cerita Supiah, Bertahan dari Banjir Karanganyar Demak Pakai Galon
Vega Ma'arijil Ula
Jumat, 9 Februari 2024 11:57:00
Murianews, Kudus – Supiah, warga Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, merupakan salah satu orang yang terdampak jebolnya tanggul di Karanganyar, Demak. Dirinya bertahan di atas banjir dengan galon air mineral.
Saat ini, Jumat (9/2/2024), Supiah sudah berada di posko BPBD Kudus yang berada di Terminal Induk Jati Kudus. Dia tiba di posko sejak Kamis (8/2/2024) pukul 23.00 WIB.
Dirinya berbagi cerita perjuangannya bertahan dari banjir. Dia menjelaskan, bertahan dari banjir dengan menaiki galon air mineral.
”Air masuk ke rumah kemarin siang pukul 12.00 WIB. Airnya naik dengan cepat sekali,” katanya, Jumat (9/2/2024).
Menurutnya, puncak ketinggian air terjadi di pukul 15.30 WIB. Ketinggian air saat itu naik hingga leher.
”Saya dan satu anak saya dari rumah bergeser ke rumah tetangga yang ada lantai duanya. Saya bergeser dengan menggunakan galon air mineral,” sambungnya.
Dirinya memakai satu galon untuk menyeberangi banjir dari rumahnya ke rumah tetangganya. Hal sama dilakukan anaknya yang juga menggunakan galon.
”Sore pukul 16.00 WIB saya dan anak saya menyeberang pakai galon ke rumah tetangga yang ada lantai duanya,” terangnya.
Namun, meski sudah berada di lantai dua rumah tetangganya, dirinya tetap was-was. Sebab, di lantai dua milik tetangganya itu berupa kayu.
”Lantai duanya itu kayu dan warga yang berada di situ banyak banget. Takutnya ambrol,” ungkapnya.
Lebih lanjut, selama tinggal di Karanganyar, dirinya mengakui bencana banjir kali ini merupakan yang terbesar. Sebab, ketinggian airnya sudah sampai menutup atap rumah.
”Yang sudah-sudah tidak pernah seperti ini. Ini yang terbesar dan airnya cepat naik,” terangnya.
Kemudian, pada Kamis pukul 23.00 WIB dirinya dievakuasi. Namun, dia tidak sempat menyelamatkan harta bendanya.
”Harta benda sama sekali tidak ada yang terselamatkan. Saya dan anak saya tidak bawa apa-apa,” katanya, Jumat (9/2/2024).
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 272 warga Karanganyar, Demak, Jawa Tengah mengungsi di posko BPBD Kudus yang didirikan di Terminal Induk Jati. Mereka yang mengungsi terdiri dari balita, anak, ibu-ibu, dan lansia.
Editor: Dani Agus



