BPBD Kudus Belum Berencana Tambah Alat Deteksi Longsor, Kenapa?
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 3 Juli 2024 21:32:00
Murianews, Kudus – BPBD Kudus, Jawa Tengah, sudah memiliki empat alat deteksi dini bencana longsor atau early warning system (EWS). Kepala BPBD Kudus, Mundir mengaku masih pikir-pikir untuk menambah alat deteksi longsor.
Keberadaan alat EWS ini dapat mendeteksi ketika terjadi gerakan tanah. Sehingga alat ini akan berbunyi sebagai tanda pemberitahuan kepada warga di lingkungan sekitar.
Mundir menyampaikan, EWS saat ini sudah dipasang di empat titik. Dua alat dipasang di Desa Menawan, Kecamatan Gebog dan dua alat lainnya masing-masing dipasang di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog dan Desa Japan, Kecamatan Dawe.
”Terkait akan menambah alat EWS atau tidak kami belum tahu. Selama ini alat tersebut bantuan dari BPBD Jateng. Kami tidak pernah membeli,” jelasnya.
Menurutnya, terkait penambahan alat EWS perlu berbagai kajian. Yakni terkait respon masyarakat setempat dan menunggu perintah dari BPBD Jawa Tengah.
”Apalagi biaya untuk membeli alat EWS tersebut per unitnya mencapai ratusan juta,” sambungnya.
Mundir tidak menampik sebenarnya di Kabupaten Kudus masih membutuhkan beberapa EWS. Di antaranya di kawasan lereng muria, di Desa Soco Kecamatan Dawe, Desa Puyoh Kecamatan Dawe, dan Desa Kajar Kecamatan Dawe.
”Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan apabila menambah EWS,” terangnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya bencana. Ia juga meminta masyarakat untuk waspada apabila terjadi bencana.
”Imbauan kami masyarakat tetap waspada ketika terjadi bencana. Kami dari BPBD Kudus tetap berusaha maksimal menangani bencana,” imbuhnya.
Editor: Dani Agus



