Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Pemkab Kudus, Jawa Tengah meraih penghargaan Penanggulangan AIDS-TBC-Malaria (ATM) dari Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes). Penghargaan berbentuk sertifikat itu diberikan lantaran keberhasilan Pemkab Kudus mengendalikan AIDS-TBC-Malaria (ATM).

Pemberian penghargaan itu tertera pada surat edaran dari Adinkes. Surat edaran itu bernomor Nomor: 432/ADINKES/IX/2024 dan tertanggal 5 September 2024.

Pada surat edaran tersebut dijelaskan, Adinkes menyelenggarakan pemberian penghargaan kepada Pemerintah Daerah dalam Penanggulangan ATM serta dalam Implementasi Kawasan Tanpa Rokok melalui Corporate Social Responsibility (CSR).

Pemberian penghargaan itu diberikan di Hotel Beston Palembang, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Surat edaran tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum Pengurus pusat Adinkes, dr M Subuh.

Dijelaskan pada surat edaran tersebut, Adinkes menyampaikan terimakasih atas dukungan Pemerintah Kabupaten Kudus dalam pencegahan dan pengendalian AIDS, Tuberculosis, hingga Malaria di wilayah Kabupaten/Kota.

”Penghargaan yang diberikan berupa pemberian sertifikat kepada Pemkab Kudus karena berhasil meraih kesuksesan pengendalian TBC di tahun 2024,” kata Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Nuryanto saat ditemui di kantornya, Rabu (18/9/2024).

Nuryanto menyampaikan pihaknya bersama stakeholder terkait di bidang kesehatan terus berupaya untuk menemukan kasus TBC serta berusaha menanggulanginya. Ia menjelaskan, kesembuhan kasus TBC di Kota Kretek mencapai 80 persen.

”Dukungan anggaran dari Pemkab Kudus untuk penanganan TBC juga sangat baik,” sambungnya.

Tidak berhenti di situ, ketersediaan menambah Mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk mengecek penyakit TBC juga telah tersedia. Sejauh ini Pemkab Kudus telah memiliki lima alat TCM di lima fasilitas kesehatan.

Mesin TCM itu berada di RSUD Loekmono Hadi, Puskesmas Kaliwungu, Puskesmas Rejosari, Puskesmas Gribig, dan Puskesmas Jekulo.

”Upaya preventif juga sudah kami laksanakan. Baik di puskesmas maupun di rumah sakit. Para kader penanganan TBC juga terlibat, tujuan kami agar penyakit TBC ini tidak menular ke orang lain,” terangnya.

Ia berharap dengan adanya program pencegahan TBC dapat mmengeliminasi TBC. Sehingga TBC benar-benar dapat dieliminasi.

”Target Pemkab Kudus pada 2028 bisa nol kasus TBC. Sedangkan pada 2030 kasus TBC bisa nol di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler