Pendaftaran tak dipungut biaya alias gratis dan dapat dilakukan di https://bit.l/DaftarUMKMKudusTahapil hingga batas akhir pendaftaran pada 10 Oktober 2024.
Dua pelatihan itu dilaksanakan menggunakan APBD 2024 sebesar Rp 47 juta. Anggaran untuk pelatihan pelatihan content creator bagi usaha mikro sebesar Rp 22 juta untuk tiga hari dan pelatihan AMT bagi usaha mikro sebesar 25 juta untuk dua hari pelaksanaan kegiatan.
Sehingga dapat memperluas jangkauan pemasaran, meningkatkan branding, dan menarik lebih banyak konsumen untuk meningkatkan penjualan.
”Ketika pelaku usaha bisa membuat konten yang menarik dan relevan, tentunya dapat meningkatkan penjualan, dan membangun loyalitas pelanggan,” katanya, Sabtu, (5/10/2024).
”Adanya akses ke platform digital lebih terbuka untuk semua pelaku UMKM. Pelatihan ini memberikan keterampilan dan strategi agar mereka dapat beradaptasi dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif,” sambungnya.
Murianews, Kudus – Disnakerperinkop dan UKM Kudus, Jawa Tengah membuka pendaftaran pelatihan content creator bagi usaha mikro dan pelatihan achievement motivation training (AMT) bagi usaha mikro.
Pendaftaran tak dipungut biaya alias gratis dan dapat dilakukan di https://bit.l/DaftarUMKMKudusTahapil hingga batas akhir pendaftaran pada 10 Oktober 2024.
Dua pelatihan itu dilaksanakan menggunakan APBD 2024 sebesar Rp 47 juta. Anggaran untuk pelatihan pelatihan content creator bagi usaha mikro sebesar Rp 22 juta untuk tiga hari dan pelatihan AMT bagi usaha mikro sebesar 25 juta untuk dua hari pelaksanaan kegiatan.
Kepala Disnakerperinkop dan UKM Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati mengatakan, kegiatan pelatihan itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pelaku usaha dalam memanfaatkan platform digital.
Sehingga dapat memperluas jangkauan pemasaran, meningkatkan branding, dan menarik lebih banyak konsumen untuk meningkatkan penjualan.
”Ketika pelaku usaha bisa membuat konten yang menarik dan relevan, tentunya dapat meningkatkan penjualan, dan membangun loyalitas pelanggan,” katanya, Sabtu, (5/10/2024).
Rini menyampaikan, alasan dirinya melaksanakan pelatihan pelatihan content creator bagi usaha mikro agar pelaku UMKM mampu memanfaatkan konten secara efektif. Sehingga dapat bersaing dengan pelaku usaha yang kapasitasnya lebih besar.
”Adanya akses ke platform digital lebih terbuka untuk semua pelaku UMKM. Pelatihan ini memberikan keterampilan dan strategi agar mereka dapat beradaptasi dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif,” sambungnya.
Sementara itu, untuk pelatihan AMT Rini menjelaskan, usaha mikro sering kali menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan modal, persaingan yang ketat, dan ketidakpastian pasar. Berkaca dari kondisi tersebut, motivasi internal yang kuat dirasa menjadi kunci keberhasilan.
”Pelatihan AMT membantu pelaku usaha mikro menumbuhkan mentalitas berprestasi dan kemampuan untuk tetap fokus pada tujuan meskipun dihadapkan pada kesulitan. Dengan begitu para pelaku UMKM mampu beradaptasi, berkembang, dan meraih kesuksesan dalam jangka panjang,” terangnya.
Ia menilai, Pelatihan AMT bagi usaha mikro dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri para pelaku usaha dalam mencapai target dan tujuan bisnis mereka. Pelatihan ini berfokus pada pengembangan sikap mental yang positif, semangat berprestasi, serta keberanian untuk mengambil risiko yang terukur.
”Hasilnya para pelaku usaha mikro akan lebih termotivasi untuk terus berkembang, mencari peluang baru, dan menghadapi tantangan bisnis dengan lebih percaya diri,” ujarnya.
Dirinya berharap, adanya pelatihan content creator bagi usaha mikro dapat membantu para pelaku UMKM untuk memproduksi konten berkualitas. Selain itu juga mampu mengoptimalkan penggunaan media sosial dan platform digital lainnya.
”Dengan begitu pelaku UMKM dapat membangun brand yang lebih dikenal dan dipercaya oleh konsumen,” ucapnya.
Editor: Supriyadi