Terkait produk makanan yang terkontaminasi dengan zat pewarna makanan juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Termasuk makanan yang mengandung bahan pengawet juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.
”Pada pelatihan keamanan pangan juga diberitahu cara yang tepat untuk menyimpan makanan ke dalam kulkas. Contohnya membeli sayur dan buah apakah boleh langsung disimpan di kulkas atau tidak itu juga diajarkan,” ujarnya.
Mengingat banyaknya manfaat yang didapatkan dari pelatihan keamanan pangan itu ia meminta para pelaku UMKM untuk ikut serta. Terlebih dari pelatihan keamanan pangan ini sebagai salah satu syarat mendapatkan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS).
Murianews, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah meminta para pelaku UMKM untuk mengikuti pelatihan keamanan pangan. Untuk informasi pelatihan bisa didapatkan di DKK Kudus.
Beragam materi pelatihan bisa didapatkan bagi para pelaku UMKM sehingga memberikan banyak manfaat bagi para pelaku UMKM yang ingin meningkatkan kualitas produknya.
Kabid Kesehatan Masyarakat DKK Kudus Nuryanto menyampaikan, ada berbagai materi yang bakal bermanfaat untuk para pelaku UMKM ketika ikut serta pelatihan keamanan pangan.
”Para pelaku UMKM bakal diedukasi tentang penerapan sanitasi yang bersih dan sehat. Mulai dari cara memasak yang diawali dari penyiapan bahan baku hingga makanan siap disajikan. Selain itu juga diajarkan untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan, celemek, masker, dan lainnya,” katanya, Jumat (11/10/2024).
Dia menambahkan, kesehatan lingkungan di sekitar dapur juga disampaikan pada pelatihan keamanan pangan. Dalam hal ini dapur harus bebas dari hewan pengerat dan hewan lainnya.
”Di area dapurnya juga harus ada keramik dan air bersih yang mengalir. Kemudian pembuangan limbahnya juga harus ada,” sambungnya.
Nuryanto menjelaskan, pada pelatihan keamanan pangan juga diajarkan untuk membuat produk yang memiliki gizi yang baik. Ia mencontohkan, makanan yang hanya berisi tepung tanpa diimbangi produk gizi tidak dianjurkan untuk diproduksi.
”Terkadang kan ada makanan yang hanya terbuat dari tepung saja. Nah itu tidak bagus untuk dikonsumsi,” terangnya.
Terkait produk makanan yang terkontaminasi dengan zat pewarna makanan juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Termasuk makanan yang mengandung bahan pengawet juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.
”Pada pelatihan keamanan pangan juga diberitahu cara yang tepat untuk menyimpan makanan ke dalam kulkas. Contohnya membeli sayur dan buah apakah boleh langsung disimpan di kulkas atau tidak itu juga diajarkan,” ujarnya.
Mengingat banyaknya manfaat yang didapatkan dari pelatihan keamanan pangan itu ia meminta para pelaku UMKM untuk ikut serta. Terlebih dari pelatihan keamanan pangan ini sebagai salah satu syarat mendapatkan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS).
”Pelaku UMKM harus mengikuti sertifikasi pelatihan dan keamanan pangan siap saji dulu untuk nantinya mendapatkan SLHS,” imbuhnya.
Editor: Dani Agus
