Salah satu anggota tim, Huda Sulaiman, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian tersebut.
”Kami sangat bangga dan bahagia dapat meraih medali emas. Pengalaman ini sungguh menjadi kenangan berharga,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Pembina tim, Mutiara Hapsari menjelaskan, inovasi bioplastik ini bertujuan untuk menghasilkan bahan kemasan ramah lingkungan yang dapat membantu mengawetkan daging ayam dengan memanfaatkan senyawa antibakteri alami dari daun kersen.
”Kami bersyukur atas hasil yang diraih dan berharap ke depan siswa-siswa kami dapat terus berprestasi di berbagai ajang penelitian,” ungkapnya.
”Prestasi ini semoga menjadi pemicu bagi siswa lainnya untuk terus berkarya dan mengembangkan penelitian di MAN 2 Kudus,” ujarnya.
Murianews, Kudus – Tim siswa dari Madrasah Aliyah Negeri atau MAN 2 Kudus, Jawa Tengah, berhasil meraih medali emas pada ajang bergengsi International Science and Invention Fair (ISIF) 2024.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) ini mengundang ribuan tim dari 24 negara, termasuk Kazakhstan, Thailand, India, Iran, dan Indonesia.
ISIF 2024 diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai negara yang berkompetisi secara offline dan online. Sebanyak 394 tim berkompetisi langsung di Balai Diklat Industri Denpasar, Bali, sementara 579 tim lainnya mengikuti kompetisi secara online.
Tim MAN 2 Kudus termasuk di antara tim yang berkompetisi secara online dengan mempresentasikan penelitian mereka sepanjang Oktober 2024. Puncaknya, presentasi final dilaksanakan di Laboratorium OST MAN 2 Kudus pada Selasa (5/11/2024).
Tim MAN 2 Kudus yang terdiri dari Fachri Azmi Himawan (XI-11), Alik Syarif Ramdhan (XI-9), Huda Sulaiman (XI-9), Ahmad Daffa Baihaqqi Al-Faqih (XI-4), dan Akhdan Zahri Al Anshori (X-5), dengan bimbingan dari Mutiara Hapsari.
Mereka mempresentasikan karya ilmiah berjudul ”Green Shield: Pengembangan Bioplastik dari Limbah Nasi dan Zat Aditif Ekstrak Daun Kersen sebagai Inhibitor Mikroba pada Fillet Daging Ayam.”
Inovasi mereka memanfaatkan nasi sisa sebagai bahan dasar bioplastik yang dicampur dengan ekstrak daun kersen yang berfungsi sebagai antibakteri alami.
Salah satu anggota tim, Huda Sulaiman, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian tersebut.
”Kami sangat bangga dan bahagia dapat meraih medali emas. Pengalaman ini sungguh menjadi kenangan berharga,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Pembina tim, Mutiara Hapsari menjelaskan, inovasi bioplastik ini bertujuan untuk menghasilkan bahan kemasan ramah lingkungan yang dapat membantu mengawetkan daging ayam dengan memanfaatkan senyawa antibakteri alami dari daun kersen.
”Kami bersyukur atas hasil yang diraih dan berharap ke depan siswa-siswa kami dapat terus berprestasi di berbagai ajang penelitian,” ungkapnya.
Kepala MAN 2 Kudus, Ali Musyafak, turut mengapresiasi prestasi siswanya. Ia berharap capaian ini dapat memotivasi siswa lainnya untuk terlibat lebih aktif dalam riset ilmiah.
”Prestasi ini semoga menjadi pemicu bagi siswa lainnya untuk terus berkarya dan mengembangkan penelitian di MAN 2 Kudus,” ujarnya.
Editor: Cholis Anwar
