Pengerukan sungai bakinah di Kecamatan Undaan juga telah dilakukan. Selain itu pihak BPBD Kudus juga telah melakukan edukasi ke masyarakat untuk penanganan bencana.
”Edukasi ke siswa sekolah dan satuan pendidikan juga telah kami lakukan,” ujarnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk waspada mengingat saat ini sudah memasuki musim hujan. Ia telah memetakan daerah yang biasanya rawan banjir.
Daerah di Kecamatan Kaliwungu, Jati, Undaan, Mejobo, dan Jekulo disebutnya kerap terjadi banjir. Sedangkan untuk daerah yang rawan pohon tumbang terjadi di Kecamatan Kota, Kecamatan Mejobo, dan Kecamatan Jati.
”Imbauan kami kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada karena sudah memasuki musim hujan,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Memasuki musim hujan, pihak BPBD Kudus mengaku telah menyiapkan berbagai langkah strategis penanganan bencana banjir. Ketersediaan sarpras dan rekaman bencana dirasa siap apabila dibutuhkan untuk kegiatan kebencanaan di akhir tahun 2024 ini.
Kepala BPBD Kudus, Mundir mengatakan, pihaknya telah siap untuk penanganan bencana mengingat saat ini musim hujan telah tiba. Ia menjelaskan, ketersediaan sarpras juga telah dipersiapkan.
”Insyaallah kami sudah siap untuk penanganan bencana. Kami ada dua unit damkar tipe semprot dan dua unit damkar tipe suplai. Perahu, pelampung, senso kami juga sudah siap,” katanya.
Ia menambahkan, nantinya pada 19 November 2024 BPBD Kudus juga akan menggelar Apel Siaga Bencana. Berbagai sarpras milik BPBD akan diperlihatkan saat apel di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus.
Lebih lanjut, Mundir menyampaikan telah memiliki 70 Desa Tangguh Bencana (Destana). Mereka disiapkan untuk merespon cepat apabila terjadi bencana.
”Kami sudah punya 70 Destana juga. Selain itu kami juga sudah memiliki Kencana (Kecamatan Tangguh Bencana),” sambungnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah melakukan pembersihan sungai sebagai antisipasi bencana banjir mengingat saat ini sudah memasuki musim hujan. Pembersihan sungai dilakukan di berbagai titik.
”Sungai juga sudah kami bersihkan seperti sungai gelis, sungai tambak lulang, aliran sungai dawe, aliran sungai piji. Kami juga sudah membentuk masyarakat peduli sungai bekerjasama dengan BBWS,” terangnya.
Pengerukan sungai bakinah di Kecamatan Undaan juga telah dilakukan. Selain itu pihak BPBD Kudus juga telah melakukan edukasi ke masyarakat untuk penanganan bencana.
”Edukasi ke siswa sekolah dan satuan pendidikan juga telah kami lakukan,” ujarnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk waspada mengingat saat ini sudah memasuki musim hujan. Ia telah memetakan daerah yang biasanya rawan banjir.
Daerah di Kecamatan Kaliwungu, Jati, Undaan, Mejobo, dan Jekulo disebutnya kerap terjadi banjir. Sedangkan untuk daerah yang rawan pohon tumbang terjadi di Kecamatan Kota, Kecamatan Mejobo, dan Kecamatan Jati.
”Imbauan kami kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada karena sudah memasuki musim hujan,” imbuhnya.
Editor: Supriyadi
