Intip Fasilitas SDA Mulida di Kudus yang Diresmikan Wamendikdasmen

Murianews, Kudus – SD Aisyiyah Multilingual Darussalam Kudus (SDA Mulida) di Desa Getassrabi, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah diresmikan oleh Wamendikdasmen Fajar Riza Ulhaq dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Ada beragam fasilitas yang ditawarkan di SDA Mulida ini. Salah satunya adalah program multilingual yang bakal dibiasakan ke siswa.

Kepala SDA Mulida Kudus, Amrina Fatihatun Nisa menjelaskan, SDA Mulida merupakan satu-satunya sekolah dasar Aisyiyah di Kabupaten Kudus. Penguasaan program bahasa menjadi salah fokus sekolah ini.

”Program sekolah kami ini pembiasaan multilingual Bahasa Inggris, Arab, Indonesia, dan Jawa. Untuk bahasa lain seperti Mandarin atau Jepang menyusul kalau sudah kelas di atas kelas tiga,” katanya, Jumat (29/11/2024).

Ia menambahkan, saat ini di tempatnya baru ada tiga kelas. Yakni kelas I, kelas II dan kelas III. Total ada 72 siswa di kelas I hingga kelas III itu.

”Kelas satu ada 26 siswa, kelas dua ada 23 siswa dan kelas tiga ada 23 siswa. Untuk siswa kelas empat sampai enam sementara ini belum ada,” sambungnya.

Program unggulan yang didapatkan meliputi full day school, program tahfiz quran, hafalan hadis doa harian, praktik ibadah sesuai quran dan sunnah, hingga pendidikan karakter.

Komunikasi pakai multilingual...

Selain itu ada pembiasaan komunikasi multilingual seperti Bahasa Jawa halus atau kromo inggil, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.

Fasiltas yang diberikan yakni kesempatan edu wisata ke luar negeri, antar jemput siswa menggunakan DEC Train, gedung representatif, ruang kelas dilengkapi AC, CCTV, dan Educational TV Content.

”Tujuan adanya sekolah ini untuk memberikan ilmu dan wawasan global. Bisa memfasilitasi siswa untuk belajar berbagai bahasa dari berbagai negara,” terangnya.

Selain itu metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan juga menjadi fokus sekolah ini. Selain itu saat pembelajaran juga bakal menghadirkan guest teacher atau guru tamu. 

”Pembelajarannya tidak hanya ceramah mendengarkan guru,” imbuhnya.

Editor: Supriyadi