Ia menilai permintaan perimbasan pohon membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak. Menurutnya kendala yang saat ini dialaminya yakni keterbatasan personel.
”Tim kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pelayanan,” terangnya.
Lebih lanjut, kendala yang dialaminya saat ini yakni adanya keterbatasan alat untuk merimbas. Sehingga sampai saat ini belum keseluruhan pohon dirimbas.
”Kendala lainnya itu kami belum memiliki alat untuk merimbas. Sehingga belum semua titik tersentuh perimbasan pohon,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus telah memetakan beberapa titik kerawanan. Hal itu seiring dengan musim hujan yang identik dengan pohon tumbang.
Kepala Dinas PKPLH Kudus, Abdul Halil mengatakan, seluruh wilayah Kabupaten Kudus dianggap rawan terjadinya pohon tumbang. Hal itu lantaran di setiap jalan di Kabupaten Kudus ditumbuhi oleh pohon-pohon yang besar.
Ia menambahkan, potensi kerawanan tidak terjadi pada saat musim hujan. Melainkan pohon tumbang bisa roboh saat tidak musim hujan.
”Semua wilayah di Kabupaten Kudus berpotensi rawan pohon tumbang,” katanya, Jumat (13/12/2024).
Dia menambahkan, menurutnya penanganan pohon tumbang memang perlu kesigapan. Berkaca dari hal itu pihaknya bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk perimbasan pohon.
Ia menambahkan, perimbasan pohon di area utara pihaknya bekerja sama dengan perusahaan yang berada di sekitar wilayah tersebut. Sementara itu, untuk area perimbasan di wilayah perkotaan, PKPLH Kudus bekerja sama dengan PT Nojorono.
”Kami juga bekerja sama dengan perusahaan Djarum di area perkotaan. Kemudian untuk wilayah jalan lingkar kami bekerja sama dengan PT Pura,” sambungnya.
Halil menyebut adanya permintaan perimbasan pohon dari masyarakat saat ini begitu banyak. Terlebih saat musim hujan sedang banyak pohon tumbang di berbagai titik di Kabupaten Kudus.
Keterbatasan personel...
Ia menilai permintaan perimbasan pohon membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak. Menurutnya kendala yang saat ini dialaminya yakni keterbatasan personel.
”Tim kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pelayanan,” terangnya.
Lebih lanjut, kendala yang dialaminya saat ini yakni adanya keterbatasan alat untuk merimbas. Sehingga sampai saat ini belum keseluruhan pohon dirimbas.
”Kendala lainnya itu kami belum memiliki alat untuk merimbas. Sehingga belum semua titik tersentuh perimbasan pohon,” imbuhnya.
Editor: Cholis Anwar
