Alat tersebut nantinya akan dipasang di sungai, namun titik lokasinya masih didiskusikan dengan berbagai pihak.
”Pada 2025 nanti kami ada penambahan alat EWS pendeteksi gelombang air. Satu unitnya seharga Rp 100 juta menggunakan APBD 2025,” katanya, Sabtu (28/12/2024).
”Bedanya dengan EWS untuk tanah longsor itu kan mendeteksi getaran tanah. Sedangkan EWS untuk air ini mendeteksi gelombang air,” sambungnya.
Selain itu, pemasangan alat EWS juga harus mempertimbangkan titik sungai yang dipilih apakah sering kering atau tidak.
Murianews, Kudus – Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus, Jawa Tengah, Mundir menyampaikan pihaknya bakal memasang satu unit alat Early Warning System (EWS) pendeteksi gelombang air.
Alat tersebut nantinya akan dipasang di sungai, namun titik lokasinya masih didiskusikan dengan berbagai pihak.
”Pada 2025 nanti kami ada penambahan alat EWS pendeteksi gelombang air. Satu unitnya seharga Rp 100 juta menggunakan APBD 2025,” katanya, Sabtu (28/12/2024).
Ia menjelaskan, alat EWS tersebut bekerja dengan cara mendeteksi air. Alat tersebut akan berbunyi ketika air mengalir deras.
”Bedanya dengan EWS untuk tanah longsor itu kan mendeteksi getaran tanah. Sedangkan EWS untuk air ini mendeteksi gelombang air,” sambungnya.
Terkait penempatan alat EWS tersebut pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak terkait. Pihaknya masih melakukan pertimbangan, salah satunya memiliki debit air yang besar.
Selain itu, pemasangan alat EWS juga harus mempertimbangkan titik sungai yang dipilih apakah sering kering atau tidak.
Dipasang di Sungai...
Sebab, alat EWS tersebut harus dipasang di sungai yang tidak pernah kering agar lebih efektif.
”Pemasangan alat EWS ini bertujuan untuk pemberitahuan kepada masyarakat di kawasan sekitar sungai apabila terjadi bencana. Sehingga masyarakat dapat segera mencari tempat yang lebih aman,” terangnya.
Berkaca dari adanya EWS pendeteksi tanah longsor yang efektif, menurut Mundir nantinya alat EWS pendeteksi gelombang air diklaim dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Ia juga meminta masyarakat untuk memahami maksud dan tujuan keberadaan alat EWS deteksi gelombang air tersebut.
”Masyarakat juga harus paham ketika alat tersebut mengeluarkan sirine, maka harus mengambil tindakan ke tempat yang lebih aman,” ujarnya.
Sementara itu, untuk alat EWS pendeteksi longsor saat ini sudah terpasang di tiga titik. Tepatnya di Desa Menawan dan Desa Rahtawu di Kecamaan Gebog. Sedangkan satu titik lainnya ada di Desa Japan Kecamatan Dawe.
Editor: Cholis Anwar