Rabu, 19 November 2025

Sementara itu, Pasiter Kodim 0722/Kudus, Kapten Ibnu Latifur Rahman mengatakan, satu dapur gizi di Kecamatan Mejobo tersebut sudah representatif. Menurutnya, dapur gizi di Kecamatan Mejobo tersebut mampu melayani sasaran di sekitar kawasan Kecamatan Mejobo. 

”Kami melihatnya sudah representatif dan nantinya siap untuk melayani sasaran program MBG pada tanggal 13 Januari nanti,” ucapnya. 

Lebih lanjut, ia menyampaikan untuk memilih dapur gizi tidak boleh asal-asalan. Sebab ada standar ketentuan dari Badan Gizi Nasional. Yakni minimal harus berukuran 40 meter x 20 meter sehingga luasannya paling tidak 800 meter. Selain itu juga memiliki akses roda empat untuk dropping makanan bergizi. 

”Kami jiga masih memetakan dapur gizinya. Karena harus ada manajerial dapur dalam hal ini kepala dapur, ada ahli gizinya dan ada akuntannya juga,” imbuhnya. 

Diketahui, pada pekan lalu pihak Setda Kudus, Kodim 0722 Kudus dan Disdikpora Kudus telah melakukan rapat koordinasi terkait Makan Bergizi Gratis. Rapat tersebut dilakukan dilakukan untuk menindaklanjuti perintah Badan Gizi Nasional untuk melaksanakan program MBG. 

Pada hari ini, Disdikpora Kudus, Jawa Tengah melakukan survei lokasi dapur gizi yang nantinya digunakan untuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kegiatan survei tersebut dilakukan pada Senin (6/1/2025) di berbagai sekolah yang nantinya direncanakan sebagai dapur gizi. 

Pada hari ini, Disdikpora Kudus melaksanakan survei di SD 3 Gribig, SDN 5 Besito, SD 3 Cendono, SDN 1 Karangbener dan lainnya. Hasil survei tersebut nantinya akan disampaikan ke Pemkab Kudus dan Badan Gizi Nasional. 

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler