Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus gencar melakukan sosialisasi terkait penyakit Human Metapneumovirus (HMPV) untuk mencegah kepanikan masyarakat. Selain itu juga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit tersebut.

Kabid Kesehatan Masyarakat DKK Kudus, Nuryanto mengatakan, pihaknya memanfaatkan berbagai saluran informasi, termasuk media sosial, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang HMPV.

”Sosialisasi terus kami lakukan melalui media sosial. Kami juga meminta puskesmas untuk menyampaikan informasi ini, baik melalui media sosial maupun secara langsung ke masyarakat,” ujar Nuryanto, Jumat (10/1/2025).

Melalui akun Instagram resmi @dinkeskabkudus, DKK Kudus telah memublikasikan informasi mengenai HMPV. Informasi tersebut mencakup definisi penyakit, cara penularan, gejala yang ditimbulkan, dan langkah pencegahan.

HMPV, yang pertama kali diidentifikasi pada 2001, merupakan virus RNA yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada manusia. Nuryanto menjelaskan, HMPV tidak termasuk virus mematikan, karena memiliki karakteristik yang mirip dengan flu biasa.

”Gejala HMPV meliputi batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Virus ini menular melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi,” jelasnya.

Menurutnya, masyarakat Kudus dapat memanfaatkan paparan sinar matahari, yang sering muncul meski saat ini masih musim hujan, untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus tersebut.

”Sinar matahari dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, masyarakat tetap harus waspada, terutama saat musim hujan seperti sekarang,” tambahnya.

Tidak Panik...

DKK Kudus mengimbau masyarakat untuk tidak panik, namun tetap menjalankan pola hidup sehat guna mencegah infeksi virus. Langkah-langkah tersebut meliputi olahraga rutin, konsumsi makanan bergizi, dan istirahat yang cukup.

”Waspada itu penting, tetapi jangan panik. Penyakit dapat menyerang ketika daya tahan tubuh menurun. Oleh karena itu, asupan bergizi, aktivitas fisik, dan istirahat yang teratur sangat diperlukan,” kata Nuryanto.

Hingga saat ini, tidak ada laporan kasus HMPV di Kabupaten Kudus. DKK Kudus memastikan belum menerima laporan dari rumah sakit terkait penyakit tersebut.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler