Beberapa warga bahkan mulai membakar sampah mereka guna menghindari penumpukan yang makin menggunung. Namun, upaya itu justru mendatangkan bahaya bagi kesehatan.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah Nuryanto mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah mereka.
Ia mengatakan, salah satu bahaya yang mengancam dari aktivitas pembakaran sampah yakni terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Asap dari pembakaran sampah anorganik berupa plastik dengan berbagai macam bentuknya itu dapat mengakibatkan ISPA. Sebab, ketika dibakar akan menimbulkan gas berbahaya.
”Plastik menimbulkan zat berbahaya bagi tubuh. Biasanya timbul alergi terlebih dahulu. Seiring berjalannya waktu terjadi ISPA,” katanya, Kamis (23/1/2025).
Sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki penyakit penyerta seperti asma memberikan dampak batuk, flu dan iritasi.
Murianews, Kudus – Banyaknya sampah yang bertumpukan di sejumlah sudut kota, membuat Kudus darurat sampah. Itu imbas ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Tanjungrejo Kudus belakangan ini.
Beberapa warga bahkan mulai membakar sampah mereka guna menghindari penumpukan yang makin menggunung. Namun, upaya itu justru mendatangkan bahaya bagi kesehatan.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah Nuryanto mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah mereka.
Ia mengatakan, salah satu bahaya yang mengancam dari aktivitas pembakaran sampah yakni terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Asap dari pembakaran sampah anorganik berupa plastik dengan berbagai macam bentuknya itu dapat mengakibatkan ISPA. Sebab, ketika dibakar akan menimbulkan gas berbahaya.
”Plastik menimbulkan zat berbahaya bagi tubuh. Biasanya timbul alergi terlebih dahulu. Seiring berjalannya waktu terjadi ISPA,” katanya, Kamis (23/1/2025).
Lebih lanjut, ia mengatakan seseorang yang mengalami ISPA apabila disertai dengan penyakit asma maupun bronchitis maka akan terasa sesak di bagian pernapasan.
Sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki penyakit penyerta seperti asma memberikan dampak batuk, flu dan iritasi.
Gejala Ispa
”Gejala ISPA biasanya muncul batuk, peradangan di bagian pernapasan disertai panas,” sambungnya.
Oleh sebab itu ia tidak menganjurkan masyarakat membakar sampah. Terlebih apabila proses pembakaran tersebut dekat dengan pemukiman warga.
”Asap yang ditimbulkan dari pembakaran sampah tidak boleh diremehkan. Sebaiknya masyarakat tidak membakar sampah karena tidak menyelesaikan permasalahan,” terangnya.
Dirinya meminta masyarakat untuk mencegah ISPA dengan memakai masker. Selain itu tidak mendekat ke titik pembakaran sampah. Kemudian, menjaga lingkungan agar bersih dari sampah.
”Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi juga diperlukan,” imbuhnya.
Pada hari ini berbagai titik di Kabupaten Kudus masih terdapat sampah yang menumpuk. Salah satunya terlihat di TPS Rendeng dekat asrama polisi. Tumpukan sampah di sana bahkan tampak memenuhi area bahu jalan.
Sampah yang menumpuk juga terdapat di sepanjang rumah warga di Jalan Bhakti Desa Rendeng. Bahkan di kawasan Balai Jagong Kudus sampah berjejer di sekitar venue panjat tebing.
Editor: Zulkifli Fahmi