Kali ini, tujuh titik lokasi baru diusulkan untuk mendukung program yang telah berjalan sejak 13 Januari 2025 tersebut.
Ketujuh lokasi baru tersebut berada di eks bangunan sekolah yang sudah tidak digunakan lagi atau telah digabungkan (regrouping).
Lokasi itu meliputi eks SD 3 Sidorekso, eks SD 4 Rendeng, eks SD 2 Wates, eks SD 4 Bulungkulon, eks SD 5 Tanjungrejo, eks SD 6 Honggosoco, dan eks SD 5 Menawan.
”Kami sudah menyampaikan tambahan rekomendasi lokasi dapur gizi ini ke Kodim Kudus dan Sekretaris Daerah beberapa waktu lalu,” kata perwakilan Disdikpora Kudus, Jumat (24/1/2025).
Meskipun telah diusulkan, lokasi-lokasi tersebut masih berupa rekomendasi awal. Penentuan akhir akan dilakukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
”Rekomendasi ini merupakan hasil rapat antara kami dan koordinator wilayah (korwil) untuk memastikan adanya keterwakilan dapur gizi di tiap kecamatan,” tambahnya.
Murianews, Kudus – Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali melakukan survei untuk lokasi dapur gizi program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kali ini, tujuh titik lokasi baru diusulkan untuk mendukung program yang telah berjalan sejak 13 Januari 2025 tersebut.
Ketujuh lokasi baru tersebut berada di eks bangunan sekolah yang sudah tidak digunakan lagi atau telah digabungkan (regrouping).
Lokasi itu meliputi eks SD 3 Sidorekso, eks SD 4 Rendeng, eks SD 2 Wates, eks SD 4 Bulungkulon, eks SD 5 Tanjungrejo, eks SD 6 Honggosoco, dan eks SD 5 Menawan.
Sebelumnya, Disdikpora telah merekomendasikan tujuh lokasi awal yang digunakan untuk dapur gizi MBG, yaitu eks SD 1 Karangbener, eks SD 4 Margorejo, eks SD 1 Sidorekso, eks SD 1 Tenggeles, eks SD 3 Loram Kulon, eks SD 3 Gribig, dan eks SD 5 Besito.
”Kami sudah menyampaikan tambahan rekomendasi lokasi dapur gizi ini ke Kodim Kudus dan Sekretaris Daerah beberapa waktu lalu,” kata perwakilan Disdikpora Kudus, Jumat (24/1/2025).
Meskipun telah diusulkan, lokasi-lokasi tersebut masih berupa rekomendasi awal. Penentuan akhir akan dilakukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
”Rekomendasi ini merupakan hasil rapat antara kami dan koordinator wilayah (korwil) untuk memastikan adanya keterwakilan dapur gizi di tiap kecamatan,” tambahnya.
Pemilihan lokasi...
Pemilihan lokasi dapur gizi mempertimbangkan luas bangunan, akses mobilitas yang baik, serta status bangunan yang tidak terpakai sejak 2014 hingga 2017.
Saat ini, dapur gizi yang sudah beroperasi berada di Pondok Pesantren Nashrul Ummah, Mejobo. Dapur tersebut telah mendistribusikan 3.263 porsi makanan bergizi senilai Rp 10.000 per porsi ke 17 sekolah di sekitar kawasan pondok pesantren.
Program MBG bertujuan untuk memastikan siswa di Kabupaten Kudus mendapatkan asupan gizi yang cukup. Disdikpora berharap semakin banyak dapur gizi yang tersedia untuk menyuplai kebutuhan makan bergizi secara merata.
”Semoga dengan adanya tambahan dapur gizi, kebutuhan makan bergizi siswa dapat terpenuhi secara maksimal,” harapnya.
Editor: Cholis Anwar