Herda mengapresiasi sistem rotasi menu setiap sepuluh hari, tetapi ia mengusulkan adanya evaluasi lebih lanjut untuk meningkatkan variasi makanan.
”Kami usulkan agar per tiga bulan atau enam bulan dibuat menu yang berbeda supaya anak-anak tidak bosan, tetapi tetap sesuai dengan selera yang mereka sukai,” ungkapnya.
Ketua DPRD Kudus, Masan, yang turut hadir dalam peninjauan tersebut, menilai bahwa menu MBG yang disediakan sudah cukup baik. Ia mencontohkan bagaimana penyajian ayam tanpa tulang mempermudah anak-anak dalam mengonsumsi makanan.
”Anak-anak jadi lebih mudah memakannya karena tulang ayamnya sudah dipisahkan,” jelasnya.
Murianews, Kudus – Penjabat atau Pj Bupati Kudus, Herda Helmijaya, meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pondok Pesantren Nashrul Ummah pada Rabu (12/2/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Herda mengidentifikasi tiga aspek evaluasi guna meningkatkan kualitas program tersebut.
Herda menjelaskan, peninjauan ini bertujuan untuk memastikan efektivitas program sekaligus mencari bahan evaluasi. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah kecukupan kalori dalam makanan yang disajikan kepada siswa.
”Evaluasi pertama kami memastikan kecukupan kalori yang disarankan sesuai standar gizi. Saya tadi sudah berbincang-bincang, alhamdulillah selama ini asupan kalorinya sudah baik,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyoroti pasokan bahan baku, terutama terkait dengan manajemen waktu dalam pengolahan hingga penyajian makanan.
”Kesegaran bahan baku harus tetap dijaga agar tetap fresh dan layak dikonsumsi,” tambahnya.
Aspek evaluasi ketiga adalah keberagaman menu agar siswa tidak merasa bosan dengan makanan yang disediakan.
Rotasi menu...
Herda mengapresiasi sistem rotasi menu setiap sepuluh hari, tetapi ia mengusulkan adanya evaluasi lebih lanjut untuk meningkatkan variasi makanan.
”Kami usulkan agar per tiga bulan atau enam bulan dibuat menu yang berbeda supaya anak-anak tidak bosan, tetapi tetap sesuai dengan selera yang mereka sukai,” ungkapnya.
Ketua DPRD Kudus, Masan, yang turut hadir dalam peninjauan tersebut, menilai bahwa menu MBG yang disediakan sudah cukup baik. Ia mencontohkan bagaimana penyajian ayam tanpa tulang mempermudah anak-anak dalam mengonsumsi makanan.
”Anak-anak jadi lebih mudah memakannya karena tulang ayamnya sudah dipisahkan,” jelasnya.