Program MBG di Kudus telah berjalan sejak 13 Januari 2025. Saat ini, suplai makanan berasal dari dapur gizi di Ponpes Nashrul Ummah, yang melayani 3.263 siswa dari 17 sekolah di sekitar pesantren. Setiap porsi makanan dalam program ini memiliki nilai Rp 10 ribu.
Murianews, Kudus – Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0722/Kudus, Mayor Inf Muhlisin, mengusulkan tiga lokasi tambahan untuk dapur gizi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada Badan Gizi Nasional (BGN).
Usulan ini bertujuan untuk memaksimalkan distribusi makanan bergizi bagi siswa di Kabupaten Kudus.
Saat ini, dapur gizi program MBG di Kudus hanya tersedia di satu lokasi, yakni di Pondok Pesantren (Ponpes) Nashrul Ummah, Kecamatan Mejobo.
Dengan adanya penambahan dapur gizi di Kecamatan Jati, Mejobo, dan Dawe, diharapkan distribusi makanan dalam program ini semakin merata.
”Kami telah mengusulkan tiga lokasi tambahan untuk dapur gizi. Nantinya, pihak BGN akan melakukan pengecekan sebelum memutuskan apakah lokasi tersebut layak digunakan untuk program MBG,” ujar Muhlisin, Rabu (12/2/2025).
Ia menambahkan, usulan tersebut telah disampaikan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kudus, dan pihaknya siap menjalankan arahan dari BGN.
Kodim Kudus menargetkan pembentukan 88 dapur gizi di seluruh wilayah Kabupaten Kudus agar program MBG dapat menjangkau lebih banyak sekolah. Namun, Muhlisin menegaskan bahwa penambahan ini akan dilakukan secara bertahap.
”Kami berkomitmen mendukung program pemerintah. Ini bagian dari tugas kami sebagaimana diatur dalam UU TNI Nomor 34 Tahun 2004,” katanya.
Evaluasi Pj Bupati...
Program MBG di Kudus telah berjalan sejak 13 Januari 2025. Saat ini, suplai makanan berasal dari dapur gizi di Ponpes Nashrul Ummah, yang melayani 3.263 siswa dari 17 sekolah di sekitar pesantren. Setiap porsi makanan dalam program ini memiliki nilai Rp 10 ribu.
Sebelumnya, Pj Bupati Kudus, Herda Helmijaya, meninjau pelaksanaan program MBG sebagai bagian dari evaluasi. Dalam tinjauannya, ia menyoroti kecukupan gizi, keberagaman menu, serta pasokan bahan baku untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga.
Editor: Cholis Anwar
