Kabid Kesehatan Masyarakat DKK Kudus, Nuryanto mengakui SSM masih sering bermasalah. Sebab, aplikasi itu masih belum paripurna.
Ia menjelaskan, pada menu SSM terdapat item pemeriksaan kesehatan yang belum ter-input di dalam aplikasi tersebut. Akibatnya, masyarakat yang hendak periksa kesehatan mendapat masalah karena tak ada item itu.
Pihaknya pun menggunakan beberapa opsi untuk mengantisipasi terjadinya masalah itu. Salah satunya mencatat data pasien secara manual menggunakan Google Spreadsheet.
”Tujuannya ketika aplikasi SSM ini trouble, kami masih memiliki catatan pasien secara manual. Pada intinya kami tetap berupaya layanan dapat berjalan maksimal,” sambungnya.
”Kalau aplikasi SSM sedang gangguan kami juga menggunakan opsi lain dengan mengakses aplikasi ASIK. Dari aplikasi ASIK itu juga dapat menulis riwayat pasien,” terangnya.
Murianews, Kudus – Aplikasi pemeriksaan kesehatan gratis, SATUSEHAT Mobile (SSM) kerap galat kala digunakan. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah sudah memiliki opsi ketika aplikasi itu mengalami masalah.
Kabid Kesehatan Masyarakat DKK Kudus, Nuryanto mengakui SSM masih sering bermasalah. Sebab, aplikasi itu masih belum paripurna.
Ia menjelaskan, pada menu SSM terdapat item pemeriksaan kesehatan yang belum ter-input di dalam aplikasi tersebut. Akibatnya, masyarakat yang hendak periksa kesehatan mendapat masalah karena tak ada item itu.
”Permasalahan lainnya terkadang terkendala wifi yang kurang cepat untuk mengakses aplikasi SATUSEHAT Mobile,” katanya, Kamis (13/2/2025).
Pihaknya pun menggunakan beberapa opsi untuk mengantisipasi terjadinya masalah itu. Salah satunya mencatat data pasien secara manual menggunakan Google Spreadsheet.
”Tujuannya ketika aplikasi SSM ini trouble, kami masih memiliki catatan pasien secara manual. Pada intinya kami tetap berupaya layanan dapat berjalan maksimal,” sambungnya.
Kemudian, DKK Kudus juga telah menggunakan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) ketika SSM galat.
”Kalau aplikasi SSM sedang gangguan kami juga menggunakan opsi lain dengan mengakses aplikasi ASIK. Dari aplikasi ASIK itu juga dapat menulis riwayat pasien,” terangnya.
Berkomunikasi dengan Kemenkes...
Terkait kendala yang ada, pihaknya juga terus berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan. Dengan begitu, program pemeriksaan kesehatan gratis dapat dievaluasi.
”Harapan kami program PKG (pemeriksaan kesehatan gratis) ini dapat dimanfaatkan masyarakat sebaik-baiknya. Sehingga dapat mendeteksi penyakit sejak dini,” imbuhnya.
Diketahui, program pemeriksaan kesehatan gratis sudah dimulai di Kudus, sejak Senin (10/2/2025). Program ini dapat dimanfaatkan seluruh masyarakat berdasarkan kelompok umur.
Pada balita, pemeriksaan kesehatan difokuskan pada deteksi penyakit bawaan seperti hipotiroid kongenital. Selanjutnya, untuk kelompok usia remaja, skrining kesehatan mencakup pemeriksaan pemeriksaan obesitas, diabetes, dan gigi.
Sedangkan untuk program skrining bagi orang dewasa meliputi pemeriksaan kanker payudara, leher, rahim, paru, dan usus besar. Untuk skrining bagi lansia difokuskan untuk penyakit kardiovaskuler.
Editor: Zulkifli Fahmi