Ia menambahkan, kegiatan Haflah Khotmil Quran Bersama Santri RTQ se-Kabupaten Kudus ini bertujuan untuk membumikan bacaan Alquran yang benar di tengah-tengah masyarakat. Hal itu dapat mendorong belajar Alquran mulai dari generasi anak-anak.
”Generasi milenial maupun orang tua harus mencintai dan selalu belajar Alquran untuk menambah nilai-nilai keberkahan melalui bacaan Alquran,” ujarnya.
”Alhamdulillah sudah terlaksana dengan sukses dan lancar pada tanggal 27 Januari 2025,” jelasnya.
Ia menambahkan, secara keseluruhan jumlah peserta yang ikut serta khotmil Quran yakni sebanyak empat ribu orang.
Jumlah itu terdiri dari santri khatam 3.200 orang, ustadz dan ustadzah pendamping sebanyak 400, Kepala RTQ atau TPQ sejumlah 300 orang dan tamu undangan sejumlah 100 orang.
Hadir dalam acara ini, Pengasuh Pondok Pesantren Yanbu’ul Quran KH Ulin Nuha Arwani, KH Ulil Albab Arwani, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Suhadi dan Ketua Pengurus LMY Pusat Ahmad Faiz. Hadir juga dalam acara tersebut Ketua PCNU Kudus Asyrofi Masyito,
Murianews, Kudus – Lajnah Muroqobah Yanbu’a (LMY) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mencatat Rekor MURI pelafalan huruf hijaiyah yang diikuti 3200 santri Roudloh Tarbiyatil Quran (RTQ) di Gedung JHK Kudus, Minggu (23/2/2025).
Ketua LMY Kudus, Jawa Tengah Romadlon mengatakan penghargaan MURI menjadikan nilai yang sangat bersejarah. Menurutnya LMY Kudus telah berhasil mencatatkan sebuah karya besar yang unik dan fenomenal dari metodologi pembelajaran Alquran Yanbu’a.
”Karya ini dinyatakan unik dan fenomenal karena karya ini dipraktekkan yang pertama dan terbanyak se-Indonesia,” katanya, Minggu (23/2/2025).
Romadlon menambahkan, penghargaan MURI atas pelafalan huruf hijaiyah berdasarkan makhorijul huruf dan shifatul huruf bersama 3200 santri RTQ bertujuan untuk mengagungkan Alquran sesuai dengan ilmu baca Alquran.
”Tema ini sengaja kami angkat bukan bermaksud untuk bangga-banggaan. Tetapi semata-mata dalam rangka mengagungkan Alquran. Selain itu juga untuk memberikan pesan kepada masyarakat umum tentang nilai dasar ilmu baca Alquran,” terangnya.
Ia menjelaskan pembacaan Alquran mengandung nilai ibadah. Oleh karenanya ketika membaca Alquran harus sesuai dengan ketentuan ilmu bacaan Alquran. Sehingga diperlukan pembelajaran Alquran dengan berbagai ilmu bacaan Alquran.
Ilmu bacaan Alquran tersebut meliputi makhorijul huruf atau tempat keluarnya huruf dan shifatul huruf. Yakni sesuai dengan sifat-sifat huruf serta ilmu tajwid maupun hal yang lainnya.
”Supaya bacaan Alquran menjadi benar, maka bacaan hurufnya harus sesuai dengan makhorijul huruf yang sudah ditentukan,” ujarnya.
Mendorong belajar Alquran...
Ia menambahkan, kegiatan Haflah Khotmil Quran Bersama Santri RTQ se-Kabupaten Kudus ini bertujuan untuk membumikan bacaan Alquran yang benar di tengah-tengah masyarakat. Hal itu dapat mendorong belajar Alquran mulai dari generasi anak-anak.
”Generasi milenial maupun orang tua harus mencintai dan selalu belajar Alquran untuk menambah nilai-nilai keberkahan melalui bacaan Alquran,” ujarnya.
Diketahui Haflah Khotmil Quran bersama santri RTQ se-Kabupaten Kudus tahun ini telah menyelesaikan rangkaian kegiatan Imtihan Nihaiy atau ujian akhir dari pembelajaran Alquran dengan metodologi Yanbu’a.
”Alhamdulillah sudah terlaksana dengan sukses dan lancar pada tanggal 27 Januari 2025,” jelasnya.
Ia menambahkan, secara keseluruhan jumlah peserta yang ikut serta khotmil Quran yakni sebanyak empat ribu orang.
Jumlah itu terdiri dari santri khatam 3.200 orang, ustadz dan ustadzah pendamping sebanyak 400, Kepala RTQ atau TPQ sejumlah 300 orang dan tamu undangan sejumlah 100 orang.
Hadir dalam acara ini, Pengasuh Pondok Pesantren Yanbu’ul Quran KH Ulin Nuha Arwani, KH Ulil Albab Arwani, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Suhadi dan Ketua Pengurus LMY Pusat Ahmad Faiz. Hadir juga dalam acara tersebut Ketua PCNU Kudus Asyrofi Masyito,
Ketua MUI Kudus Ahmad Hamdani, Wakil Bupati Kudus terpilih, Bellinda Putri Sabrina Birton, dan tamu undangan lainnya.
Editor: Zulkifli Fahmi