Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengharapkan program layanan Dokter Spesialis Keliling atau Speling bisa menjadi sarana percepatan penanganan kasus Tuberkulosis (TBC).

Apalagi, Jawa Tengah kini ditarget Kementerian Kesehatan bisa menangani 103 ribu kasus yang sudah terdeteksi.

”Dari Kementerian menargetkan kasus TBC sejumlah 103 ribu di Jawa Tengah bisa tertangani. Saat ini kondisinya sudah 89 persen dari jumlah 103 ribu sudah kami tangani,” katanya saat meninjau program speling di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Rabu (5/3/2025).

Kondisi saat ini, sambung dia, kasus TBC di Jawa Tengah memang sedang tinggi. Sehingga kemudian perlu langkah pasti untuk menekan penyebaran dan menyembuhkan kasus-kasus yang sudah terdeteksi.

”Kasus TBC di Jateng sedang tinggi. Memang masalah TBC ini masih menjadi momok. Tetapi kami akan mencoba melakukan deteksi dini secara maksimal ke desa dengan layanan Speling ini,” sambungnya.

Ia menjelaskan, program Spelling itu mencakup lima layanan kesehatan. Yakni meliputi pemeriksaan tuberkulosis (TBC), kanker serviks, kesehatan jiwa, kusta, dan ibu hamil.

Program ini pun sudah dilaksanakan di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada Rabu (5/3/2025). Selain itu juga di Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.

Skemanya adalah dengan menggandeng rumah sakit milik pemprov Jateng dan menyediakan mobil pelayanan. Dalam mobil tersebut, nantinya akan disertai peralatan medis penunjang dan tentunya dokter spesialis.

”Kami ingin mendekatkan pelayanan kesehatan dari yang paling kecil untuk melayani masyarakat,” pungkasnya.

Berikan Bantuan... 

  • 1
  • 2

Komentar