Kabid Kesehatan Masyarakat DKK Kudus Nuryanto mengatakan, kegiatan tersebut bakal diselenggarakan pekan ini menjelang berbuka puasa.
Sasarannya yakni pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus dan PKL di kawasan Jalan Sunan Kudus.
Di dua titik tersebut memang banyak terdapat PKL. Masyarakat juga tak jarang membelui takjil di kawasan tersebut.
”Kami lakukan pengecekan makanan takjil yang dijual PKL Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Kami akan cek apakah ada zat berbahaya yang terkandung pada makana takjil tersebut,” katanya, Senin (10/3/2025).
”Zat pewarna dapat mengganggu fungsi hati dan ginjal. Bahan pengawet juga dapat mengakibatkan ginjal menjadi rusak,” sambungnya.
Tak berhenti di situ, menurut Nuryanto makanan yang dijual harus bersih. Sebab, makanan yang tidak higienis ataupun terpapar lalat dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh.
Murianews, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten atau DKK Kudus, Jawa Tengah bakal menggelar operasi jajanan takjil pekan ini. Kegiatan tersebut untuk memastikan jajanan aman dikonsumsi masyarakat.
Kabid Kesehatan Masyarakat DKK Kudus Nuryanto mengatakan, kegiatan tersebut bakal diselenggarakan pekan ini menjelang berbuka puasa.
Sasarannya yakni pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus dan PKL di kawasan Jalan Sunan Kudus.
Di dua titik tersebut memang banyak terdapat PKL. Masyarakat juga tak jarang membelui takjil di kawasan tersebut.
”Kami lakukan pengecekan makanan takjil yang dijual PKL Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Kami akan cek apakah ada zat berbahaya yang terkandung pada makana takjil tersebut,” katanya, Senin (10/3/2025).
Dia menambahkan, dalam operasi jajanan takjil, DKK akan mengecek kandungan zat berbahaya seperti pewarna, pengawet, dan dikhawatirkan kotor. Menurutnya pewarna memberikan dampak buruk bagi fungsi hati dan ginjal.
”Zat pewarna dapat mengganggu fungsi hati dan ginjal. Bahan pengawet juga dapat mengakibatkan ginjal menjadi rusak,” sambungnya.
Tak berhenti di situ, menurut Nuryanto makanan yang dijual harus bersih. Sebab, makanan yang tidak higienis ataupun terpapar lalat dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh.
Bila ditemukan temuan...
”Kalau makanan yang disajikan terkontaminasi lalat maupun tidak higienis dapat menyebabkan diare atau keracunan,” terangnya.
Ia menambahkan, ketika nantinya ada temuan zat berbahaya saat pemeriksaan produk makanan takjil maka pihaknya akan memberikan edukasi kepada PKL. Pihaknya tidak akan memberikan sanksi, melainkan hanya edukasi saja.
”Kalau nantinya ada temuan, kami tetap persuasif, tidak ada sanksi yang kami berikan,” ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan tujuan adanya kegiatan pengecekan makanan takjil itu untuk memberikan rasa aman bagi konsumen. Sehingga saling menguntungkan satu sama lain.
”Supaya tidak ada dampak buruk untuk PKL maupun konsumennya. Selain itu agar produk takjilnya aman sehingga tidak berisiko bagi pembeli,” jelasnya.
Ia berharap kepada PKL untuk menjual makanan sehat dan terbebas dari zat berbahaya. Menurutnya, memberikan konsumsi makanan yang sehat jauh lebih penting.
”Makanan yang dijual harus sehat. Keamanan pada makanan harus benar-benar diperhatikan,” pungkasnya.
Editor: Anggara Jiwandhana