Staf Pengurus Masjid Wali Joko Zainal Arifin, kegiatan Ramadan meliputi pengajian menjelang berbuka, santunan anak yatim, berbuka bersama, dan pengajian kitab kuning setelah tarawih.
”Banyak tradisi yang dilakukan masyarakat. Mulai dari mengaji di masjid, khataman, mengkaji kitab, dan lainnya,” ucap Ahmad Hamdani.
Murianews, Kudus – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memiliki beragam tradisi unik yang terus dilestarikan setiap bulan Ramadan. Tradisi-tradisi ini mencakup kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya yang memperkaya suasana Ramadan di kota ini.
Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kudus, Zulfa Kurniawan, menjelaskan bahwa Muhammadiyah memiliki beragam kegiatan selama Ramadan sebagai bentuk menghidupkan sunnah. Berikut beberapa tradisi Ramadan yang populer di Kudus:
- Kajian Subuh: Dilaksanakan di seluruh masjid Muhammadiyah setelah salat subuh.
- Pengajian Jelang Berbuka Puasa: Kegiatan rutin yang diisi dengan ceramah dan takjil.
- Tadarus Alquran: Membaca alquran, biasanya dilakukan setelah salat tarawih.
- Itikaf: Ibadah sunnah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah SWT. Itikaf dapat dilakukan kapan saja, tetapi biasanya dilakukan pada bulan Ramadan, terutama pada 10 hari terakhir.
- Pengumpulan ZIS (Zakat, Infak, Sedekah): Tradisi rutin umat islam selama Ramadan.
- Berbagi Sayur Pengajian Ahad Pagi: Tradisi ini adalah tradisi baru PDM Kudus dengan membagikan ratusan paket sayuran kepada peserta pengajian
Ketua MUI Kabupaten Kudus, Ahmad Hamdani, menambahkan bahwa masyarakat Kudus juga memiliki tradisi mengaji di masjid, khataman, dan mengkaji kitab. Berbagi takjil juga menjadi tradisi yang populer.

Pengajian Kitab Kuning...
Staf Pengurus Masjid Wali Joko Zainal Arifin, kegiatan Ramadan meliputi pengajian menjelang berbuka, santunan anak yatim, berbuka bersama, dan pengajian kitab kuning setelah tarawih.
”Banyak tradisi yang dilakukan masyarakat. Mulai dari mengaji di masjid, khataman, mengkaji kitab, dan lainnya,” ucap Ahmad Hamdani.
Editor: Supriyadi
