Rumah hasil renovasi itupun diserahkan secara simbolis pada Rabu (19/3/2025) sore. Istiqomah dan keluarga pun tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya dalam prosesi tersebut
Istiqomah mengatakan, rumahnya yang ditempati olehnya, suami, dan satu anak awalnya tidak layak. Ia menjelaskan, kondisi rumah sebelumnya masih berupa kepang pada area dindingnya.
”Dindingnya masih berupa kepang dari bambu. Gentengnya sering bocor kalau hujan. Alas rumah juga belum keramik seperti sekarang,” katanya, Rabu (19/3/2025).
Ia menambahkan, kondisi toilet sebelumnya juga belum berdinding penuh. Selain itu, masih menggunakan triplek di bagian toiletnya.
”Toiletnya yang dulu itu dindingnya hanya setengah saja, tidak full tertutup,” sambungnya.
Murianews, Kudus – Warga RT 02, RW 01, Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bernama Istiqomah mendapatkan berkah Ramadan.
Rumah yang sebelumnya tak layak, kini telah direnovasi oleh PT Sukun Wartono Indonesia dan Lazisnu Kudus. Hasilnya, ia pun dipastikan bisa berlebaran dengan bahagia.
Rumah hasil renovasi itupun diserahkan secara simbolis pada Rabu (19/3/2025) sore. Istiqomah dan keluarga pun tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya dalam prosesi tersebut
Istiqomah mengatakan, rumahnya yang ditempati olehnya, suami, dan satu anak awalnya tidak layak. Ia menjelaskan, kondisi rumah sebelumnya masih berupa kepang pada area dindingnya.
”Dindingnya masih berupa kepang dari bambu. Gentengnya sering bocor kalau hujan. Alas rumah juga belum keramik seperti sekarang,” katanya, Rabu (19/3/2025).
Ia menambahkan, kondisi toilet sebelumnya juga belum berdinding penuh. Selain itu, masih menggunakan triplek di bagian toiletnya.
”Toiletnya yang dulu itu dindingnya hanya setengah saja, tidak full tertutup,” sambungnya.
Perbaikan Rumah Dimulai Desember...
Istiqomah mendapatkan informasi terkait bedah rumah pada Agustus 2024 silam. Kemudian, pada Desember 2024, rumahnya mulai diperbaiki.
”Bulan Maret 2025 ini baru selesai. Sekarang di sini ada dua kamar, satu toilet, ruang keluarga, dan dapur,” terangnya.
Ia bersyukur dengan kondisi rumah yang sekarang. Menurutnya, rumahnya menjadi lebih representatif. Terlebih, ia mengaku kesulitan apabila harus membangun rumah dengan biaya pribadi.
”Kalau kami harus membangun sendiri tentunya kesulitan karena kondisi kami seperti ini,” ujarnya.
Ia menyampaikan, dirinya bekerja sebagai buruh rokok di Kabupaten Kudus, sedangkan suaminya berprofesi sebagai buruh serabutan. Menurutnya, sulit apabila harus memperbaiki rumah menggunakan uang pribadi.
Ia berharap ke depannya program bedah rumah dari PT Sukun dapat terus berjalan. Sehingga, dapat memberikan kemanfaatan untuk masyarakat.
”Harapannya program ini dapat terus berkelanjutan. Sehingga bisa membantu masyarakat yang membutuhkan,” imbuhnya.
Editor: Supriyadi