Kondisi serupa juga terjadi di Puskesmas Undaan, di mana hingga siang hari ini tercatat sebanyak 150 pasien datang untuk memeriksakan kesehatan.
Kepala Puskesmas Undaan, Ahmad Muhammad, membenarkan adanya peningkatan jumlah pasien yang signifikan. Mayoritas pasien yang datang juga mengeluhkan pegal-pegal dan rasa capek.
”Ada yang mengeluh pegal-pegal dan badan terasa lelah. Penyebabnya kemungkinan besar adalah pola makan yang tidak terkontrol saat Lebaran. Selain itu, aktivitas silaturahmi yang padat juga bisa menjadi faktor penyebab rasa capek,” jelas Ahmad Muhammad.
Ia menambahkan fenomena peningkatan jumlah pasien pasca Lebaran memang rutin terjadi setiap tahunnya. Bahkan, jumlah pasien hari ini jauh lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasa di luar momen Lebaran.
”Setelah Lebaran, biasanya memang terjadi peningkatan jumlah pasien yang datang ke puskesmas. Contohnya hari ini ada 150 pasien, sementara pada hari biasa jumlah pasien yang periksa rata-rata sekitar 100 orang,” ungkapnya.
Menanggapi kondisi ini, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Nuryanto, mengimbau masyarakat untuk proaktif memeriksakan kondisi kesehatan mereka ke puskesmas. Langkah ini penting untuk mengetahui kondisi kesehatan masing-masing secara dini.
”Apabila terdeteksi adanya gejala penyakit, maka dapat segera ditangani. Hal ini sejalan dengan visi dan misi bupati untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh masyarakat Kabupaten Kudus,” ujar Nuryanto.
Pihaknya juga kembali mengingatkan masyarakat untuk memanfaatkan program Pelayanan Kesehatan Gratis (PKG) yang diinisiasi oleh pemerintah pusat sebagai upaya deteksi dini berbagai penyakit.
Murianews, Kudus – Dua pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yakni Puskesmas Jati dan Puskesmas Undaan, mengalami lonjakan pasien, Selasa (8/4/2025).
Ratusan warga mendatangi kedua puskesmas tersebut dengan keluhan utama pegal-pegal dan badan terasa tidak fit. Diduga kuat, keluhan itu akibat pola makan yang kurang terkontrol selama Lebaran.
Kepala Puskesmas Jati, Darini, melaporkan hingga siang pukul 12.34 WIB, tercatat sebanyak 202 pasien telah memeriksakan diri di Puskesmas Jati. Mayoritas dari mereka mengeluhkan rasa sakit pada anggota tubuh.
Padahal, di hari biasa pasien di Puskesmas Jati hanya berkisar seratusan pasien yang memeriksakan diri.
”Rata-rata keluhannya badan terasa sakit. Kami menduga hal ini disebabkan oleh pola makan yang tidak terjaga selama Lebaran. Salah satunya konsumsi opor ayam yang berlebihan. Beberapa pasien juga mengeluhkan gejala seperti kadar kolesterol tinggi dan asam urat,” katanya.
Ia menambahkan konsumsi makanan seperti kacang mete, emping, makanan manis, dan jenis hidangan Lebaran lainnya juga disinyalir menjadi pemicu keluhan pegal-pegal pada masyarakat.
”Selain gejala pegal-pegal, ada juga pasien yang merasakan tubuhnya tidak enak badan, pusing, hingga meriang,” sambungnya.
Darini mengimbau masyarakat untuk kembali mengatur pola makan menjadi lebih sehat dan teratur. Selain itu, konsumsi makanan bergizi seimbang dan aktivitas fisik yang cukup juga sangat dianjurkan.
”Pencegahan dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan rutin berolahraga,” imbuhnya.
Lonjakan di Puskesmas Undaan...
Kondisi serupa juga terjadi di Puskesmas Undaan, di mana hingga siang hari ini tercatat sebanyak 150 pasien datang untuk memeriksakan kesehatan.
Kepala Puskesmas Undaan, Ahmad Muhammad, membenarkan adanya peningkatan jumlah pasien yang signifikan. Mayoritas pasien yang datang juga mengeluhkan pegal-pegal dan rasa capek.
”Ada yang mengeluh pegal-pegal dan badan terasa lelah. Penyebabnya kemungkinan besar adalah pola makan yang tidak terkontrol saat Lebaran. Selain itu, aktivitas silaturahmi yang padat juga bisa menjadi faktor penyebab rasa capek,” jelas Ahmad Muhammad.
Ia menambahkan fenomena peningkatan jumlah pasien pasca Lebaran memang rutin terjadi setiap tahunnya. Bahkan, jumlah pasien hari ini jauh lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasa di luar momen Lebaran.
”Setelah Lebaran, biasanya memang terjadi peningkatan jumlah pasien yang datang ke puskesmas. Contohnya hari ini ada 150 pasien, sementara pada hari biasa jumlah pasien yang periksa rata-rata sekitar 100 orang,” ungkapnya.
Menanggapi kondisi ini, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Nuryanto, mengimbau masyarakat untuk proaktif memeriksakan kondisi kesehatan mereka ke puskesmas. Langkah ini penting untuk mengetahui kondisi kesehatan masing-masing secara dini.
”Apabila terdeteksi adanya gejala penyakit, maka dapat segera ditangani. Hal ini sejalan dengan visi dan misi bupati untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh masyarakat Kabupaten Kudus,” ujar Nuryanto.
Pihaknya juga kembali mengingatkan masyarakat untuk memanfaatkan program Pelayanan Kesehatan Gratis (PKG) yang diinisiasi oleh pemerintah pusat sebagai upaya deteksi dini berbagai penyakit.
Editor: Supriyadi