Ia secara tegas melarang segala bentuk praktik yang tidak maksimal ataupun main-main dalam pelayanan program tersebut.
Menurutnya, pelayanan MBG harus dijalankan dengan sebaik-baiknya demi tercapainya manfaat yang optimal bagi para penerima.
Ia menekankan sasaran utama program MBG, yaitu para siswa harus mendapatkan hasil yang maksimal dari makanan yang disajikan.
Dengan demikian, pemenuhan gizi yang menjadi tujuan program dapat tercapai dengan baik.
”Pihak dapur gizi harus maksimal memberikan pelayanan supaya bisa dinikmati secara maksimal,” lanjutnya.
Murianews, Kudus – Dandim 0722/Kudus Letkol Inf Hermawan Setya Budi menunjukkan ketegasannya terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya.
Ia secara tegas melarang segala bentuk praktik yang tidak maksimal ataupun main-main dalam pelayanan program tersebut.
Menurutnya, pelayanan MBG harus dijalankan dengan sebaik-baiknya demi tercapainya manfaat yang optimal bagi para penerima.
”Jangan sampai ada celah-celah untuk tidak maksimal dalam pelaksanaan MBG. Pelayanan yang diberikan jangan sampai menimbulkan komplain,” katanya kepada Murianews.com, Selasa (22/4/2025).
Ia menekankan sasaran utama program MBG, yaitu para siswa harus mendapatkan hasil yang maksimal dari makanan yang disajikan.
Dengan demikian, pemenuhan gizi yang menjadi tujuan program dapat tercapai dengan baik.
”Pihak dapur gizi harus maksimal memberikan pelayanan supaya bisa dinikmati secara maksimal,” lanjutnya.
Terpisah, Waka Kesiswaan SMA 1 Kudus Sulistiyani mengaku telah melakukan koordinasi dengan pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Jepangpakis terkait temuan-temuan makanan tidak layak sebelumnya.
Program MBG Masih Berjalan...
Ia menginformasikan perlahan mulai ada perbaikan dalam kualitas menu MBG yang diterima siswa.
”Setelah kami koordinasikan, ada perbaikan sedikit demi sedikit. Mulai dari hari pertama nasinya sedikit. Kemudian, hari kedua nasinya sudah bagus,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sulistiyani memastikan program MBG di SMA 1 Kudus masih terus berjalan sesuai jadwal, yaitu setiap Senin hingga Jumat.
Hingga saat ini, program tersebut telah berjalan selama enam hari di Kabupaten Kudus.
Sayangnya, hingga berita ini diunggah upaya konfirmasi Murianews.com ke pengelola SPPG Desa Jepangpakis belum mendapatkan respons.
Wartawan Murianews.com juga sudah meninggalkan pesan melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, namun belum dibalas.
Editor: Supriyadi