Ia menjelaskan kedua pasien tersebut memilih kontrasepsi permanen (MOW) setelah mempertimbangkan faktor usia dan perencanaan keluarga yang matang.
Sebelum menjalani tindakan operasi, kedua pasien telah melalui tahapan skrining dan edukasi yang komprehensif bersama dokter spesialis kandungan. Proses operasi MOW sendiri telah dilaksanakan pada pagi hari.
”Saat ini kedua pasien dalam kondisi stabil serta telah menjalani masa pemulihan dengan baik,” terangnya.
Indah menambahkan RSA Kudus berkomitmen untuk terus menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat luas.
Safari KB MOW gratis ini terbuka untuk umum dan dipastikan setiap peserta akan mendapatkan pendampingan medis yang aman dan profesional.
Murianews, Kudus – Rumah Sakit Aisyiyah (RSA) Kudus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesehatan reproduksi masyarakat, khususnya kaum perempuan.
Salah satu langkah nyata yang diambil adalah dengan menggelar kegiatan Safari Keluarga Berencana (KB) Metode Operasi Wanita (MOW) secara gratis mulai Selasa (22/4/2025) hingga Kamis (24/4/2025).
Program ini hasil kolaborasi apik antara RSA Kudus, PD Aisyiyah Kudus, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), serta Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Kudus.
Direktur RSA Kudus, dr Indah Rosiana, menyampaikan Safari KB MOW gratis ini merupakan bagian dari upaya rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Tujuan utamanya adalah memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan KB yang aman dan profesional.
”Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan akses pelayanan KB yang aman. Kegiatan ini juga sebagai bagian dari menjalankan misi sosial rumah sakit,” ungkap dr. Indah melalui keterangan tertulis pada Rabu (23/4/2025).
Indah menegaskan RSA Kudus memiliki niat tulus untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesehatan kaum perempuan, terutama dalam aspek kesehatan reproduksi.
”Pada hari pertama sudah ada dua pasien yang mengikuti program MOW ini. Pasien pertama berusia 43 tahun dari Kecamatan Jekulo. Sedangkan pasien kedua berusia 38 tahun dari Kecamatan Dawe,” sambungnya.
Faktor Usia...
Ia menjelaskan kedua pasien tersebut memilih kontrasepsi permanen (MOW) setelah mempertimbangkan faktor usia dan perencanaan keluarga yang matang.
Sebelum menjalani tindakan operasi, kedua pasien telah melalui tahapan skrining dan edukasi yang komprehensif bersama dokter spesialis kandungan. Proses operasi MOW sendiri telah dilaksanakan pada pagi hari.
”Saat ini kedua pasien dalam kondisi stabil serta telah menjalani masa pemulihan dengan baik,” terangnya.
Indah menambahkan RSA Kudus berkomitmen untuk terus menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat luas.
Safari KB MOW gratis ini terbuka untuk umum dan dipastikan setiap peserta akan mendapatkan pendampingan medis yang aman dan profesional.
Editor: Supriyadi