”Kami bisa menyediakan pH di atas tujuh. Kami juga punya air di bawah gunung dan pH nya di atas tujuh. Ada 7,1 dan 7,2. Bahkan kami punya sumber air juga dengan pH 7,9,” kata Winarno.
Meskipun memiliki sumber air dengan pH yang diinginkan, Winarno menjelaskan bahwa air tersebut masih memerlukan proses pengolahan dan penyaringan lebih lanjut untuk memastikan keamanan konsumsi.
”Masih perlu diolah dan difilter lagi. Artinya masih perlu beragam pertimbangan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Winarno belum dapat memastikan besaran investasi yang dibutuhkan untuk produksi AMDK ini. Namun, ia mengungkapkan bahwa target pasar awal untuk produk ini adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Kudus.
”Sasarannya kami mengikuti pasar. Kemungkinan menyasar kantor Pemkab Kudus dulu sambil jalan merambah ke yang lain,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Muria, tengah mengembangkan produk air minum dalam kemasan (AMDK) atau air kemasan.
Bupati Kudus Samani Intakoris mengungkapkan, proyek ini telah memasuki tahap uji air dan perizinan. Namun pihaknya masih dalam proses pemilihan nama merek untuk produk tersebut.
”Progres air kemasannya sudah memasuki tahap uji dan perizinan. Kami masih mencari nama brand kemasannya,” ujar Bupati Samani pada Jumat (25/4/2025).
Menurut Bupati, investasi yang dibutuhkan untuk memproduksi air kemasan ini relatif terjangkau, mengingat Pemkab Kudus telah memiliki sumber air dan lokasi produksi.
Samani menekankan pentingnya kualitas air yang akan dikemas, khususnya terkait kadar keasaman atau pH.
Ia menyarankan agar AMDK Kudus memiliki pH di atas delapan agar aman dan bermanfaat bagi kesehatan konsumen.
”Kami minta pak direktur PDAM Kudus untuk mencari air yang pH nya delapan. Karena pH yang tinggi ini dibutuhkan untuk tubuh. Tubuh kita kan mengandung asam maka harus dinetralkan dengan basa. Basa ini didapatkan dari pH di atas tujuh,” terangnya.
Direktur Utama PDAM Kudus, Winarno menyatakan kesiapannya untuk menyediakan air dengan pH di atas tujuh.
PH Tinggi...
Ia mengungkapkan bahwa PDAM Kudus memiliki sumber air di bawah gunung yang memiliki pH antara 7,1 hingga 7,2, bahkan ada sumber air dengan pH mencapai 7,9.
”Kami bisa menyediakan pH di atas tujuh. Kami juga punya air di bawah gunung dan pH nya di atas tujuh. Ada 7,1 dan 7,2. Bahkan kami punya sumber air juga dengan pH 7,9,” kata Winarno.
Meskipun memiliki sumber air dengan pH yang diinginkan, Winarno menjelaskan bahwa air tersebut masih memerlukan proses pengolahan dan penyaringan lebih lanjut untuk memastikan keamanan konsumsi.
”Masih perlu diolah dan difilter lagi. Artinya masih perlu beragam pertimbangan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Winarno belum dapat memastikan besaran investasi yang dibutuhkan untuk produksi AMDK ini. Namun, ia mengungkapkan bahwa target pasar awal untuk produk ini adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Kudus.
”Sasarannya kami mengikuti pasar. Kemungkinan menyasar kantor Pemkab Kudus dulu sambil jalan merambah ke yang lain,” imbuhnya.
Editor: Cholis Anwar