Jumat, 21 November 2025

Ia menyampaikan, acara ini menjadi bukti perempuan mampu menjaga kemandirian pangan nasional. Peran itu salah satunya bisa dimulai dari dapur komunitas.

”Jagung mengandung karbohidrat, protein, serat, lemak, serta berbagai vitamin dan mineral. Ini bahan lokal yang sangat potensial untuk mendukung ketahanan pangan keluarga,” katanya, Minggu (4/5/2025).

Tak hanya sekadar perlombaan, kegiatan ini memiliki dampak jangka panjang. Resep-resep inovatif yang dihasilkan dari lomba ini akan dibagikan kepada seluruh anggota Aisyiyah Kabupaten Kudus agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuannya untuk memberikan variasi menu sehat berbahan dasar jagung yang terjangkau dan mudah didapat.

”Kegiatan ini bagian dari gerakan nyata. Kami tidak hanya bicara soal ketahanan pangan, tetapi juga membangun kemandirian dari akar rumput dari dapur-dapur rumah tangga kita,” sambungnya.

Lomba memasak ini berlangsung selama dua jam. Peserta diberi kebebasan untuk mengolah jagung menjadi menu inovatif yang lezat, sehat, dan aman dikonsumsi. Kriteria penilaian mencakup kreativitas, nilai gizi, presentasi, dan kebersihan.

Antusiasme peserta begitu bagus sejak awal hingga akhir perlombaan. Mereka tampak semangat dan kompak.

Setelah proses penjurian, terpilih tiga tim terbaik. Adapun juara 1 diraih oleh PDA, peringkat 2 diraih PCA Bae, dan peringkat 3 diraih oleh PCA Kota 1.

Penghargaan untuk para pemenang akan diberikan dalam acara puncak Milad ke-108 Aisyiyah yang akan digelar pada 11 Mei 2025 mendatang di Crystal Building Universitas Muhammadiyah Kudus.

Editor: Dani Agus

Komentar

Terpopuler