Rabu, 19 November 2025

Suhadi menyampaikan, kekosongan yang sudah diisi jemaah hingga kemudian kembali terjadi open seat merupakan hal yang wajar. Ia menyampaikan pergeseran kloter merupakan hal yang dinamis.

”Kabar hari ini sembilan jemaah dari kloter 49 masuk ke kloter 47,” ujarnya.

Sekretaris Panitia Pendalaman Pemberangkatan dan Pemulangan Haji (P4H) JHK-IPHI Kabupaten Kudus Alex Fahmi menambahkan, penyebab pergeseran kloter dikarenakan pihak Arab Saudi meminta agar satu kloter diisi satu syarikah.

Dalam hal ini satu pesawat harus terisi 353 jemaah ditambah 3 Petugas Haji Daerah (PHD).

”Jumlah 353 jemaah harus terisi penuh berdasarkan syarikah dari pemerintah Arab Saudi. Syarikah itu ibaratnya event organizer yang mengurus penginapan, konsumsi, dan lainnya. Supaya mudah satu syarikah satu kloter,” terangnya.

Ia menjelaskan, selain aturan satu kloter harus satu syarikah, hal-hal lain yang biasanya menyebabkan pergeseran kloter yakni jemaah mengalami sakit dan meninggal. Aturan dari pemerintah Arab Saudi itulah yang harus diikuti.

”Diambil sisi positifnya saja karena kalau dalam satu kloter beda syarikah atau ada lebih dari satu syarikah biasanya justru berdampak pada jemaahnya. Karena fasilitas penginapan makan dan lainnya ketika berbeda syarikah biasanya berbeda fasilitas dan lokasi,” imbuhnya.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler