”Karena informasi yang kami dapat jemaah tersebut belum memungkinkan untuk diberangkatkan karena kondisi kesehatan. Tetapi akan terus dipantau perkembangannya,” pungkasnya.
Murianews, Kudus – Satu jemaah haji perempuan asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dari kelompok terbang (kloter) 50, Wasitah Bujari, kemungkinan belum dapat berangkat menunaikan ibadah haji dalam waktu dekat.
Sebab, hingga Jumat (16/5/2025) siang, yang bersangkutan masih menjalani perawatan kesehatan.
Petugas Haji Daerah (PHD) Kloter 50 Kabupaten Kudus, Zakkiy Ataka Rikza mengatakan, Wasitah saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah. Penyebabnya adalah penyakit Anemia Gravis yang dideritanya.
”Ada satu jemaah yang dimungkinkan belum bisa diberangkatkan. Penyebabnya karena Anemia Gravis. Saat ini masih mendapatkan penanganan medis,” ujar Zakkiy saat dihubungi Murianews.com, Jumat (16/5/2025).
Zakkiy menjelaskan, kondisi terkini Wasitah Bujari terus dipantau secara ketat oleh tim kesehatan.
Apabila hingga malam nanti kondisi kesehatannya belum menunjukkan perkembangan yang signifikan, besar kemungkinan jemaah tersebut tidak dapat ikut terbang bersama rombongan kloter 50.
Kloter 50 Kudus dijadwalkan akan bertolak menuju Tanah Suci pada Sabtu (17/5/2025) pukul 05.15 WIB menggunakan pesawat dengan nomor penerbangan GIA 6150. Rencananya, mereka akan tiba di Jeddah pada hari yang sama pukul 14.30 WIB.
”Kalau sampai nanti malam kondisi belum bagus, kemungkinan belum bisa berangkat dengan kloter 50. Tetapi bisa dengan kloter selanjutnya. Namun, apabila nanti malam kondisi sudah baik maka bisa berangkat besok dengan kloter 50,” imbuhnya.
Pemeriksaan laboratorium...
Zakky mengatakan, melakukan komunikasi dengan jemaah haji yang bersangkutan masih memungkinkan. Pihaknya saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dan berharap kondisi Wasitah segera pulih.
”Karena informasi yang kami dapat jemaah tersebut belum memungkinkan untuk diberangkatkan karena kondisi kesehatan. Tetapi akan terus dipantau perkembangannya,” pungkasnya.
Editor: Cholis Anwar
