Geda Aliyya pun memastikan makanan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) selalu fresh. Ia menuturkan proses belanja bahan baku selalu dilakukan mendekati waktu memasak. Sehingga hasil masakannya tetap segar, enak dan tidak busuk ketika dikonsumsi.
”Untuk menunya kami ganti-ganti setiap harinya supaya anak-anak tidak bosan. Setiap minggunya selalu kami susun menu baru,” katanya.
Pada hari ini, menu yang dihadirkan berupa nasi, sayur sop, jeruk, tahu bacem dan ayam crispy. Pada esok hari dan seterusnya menu akan diubah agar siswa tidak bosan.
”Kami juga menekankan ke pekerja di dapur agar lebih teliti. Kalau ada ulat ataupun hal lainnya tidak kami gunakan. Proses masak juga kami lakukan mendekati waktu pendistribusian,” sambungnya.
Lebih lanjut, penggunaan tempat makan juga menggunakan stainless. Tentunya sudah dilakukan sterilisasi terlebih dahulu. ”Tempat makannya juga sudah kami cuci bersih sebelum dan sesudah digunakan,” terangnya.
Murianews, Kudus – Dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus diresmikan hari ini, Rabu (11/6/2025). Sasaran dapur gizi ini pun akan mencakup 3.581 siswa di 24 sekolah.
Kepala SPPG Jati Wetan Geda Aliyya mengatakan, jumlah siswa itu terdiri dari berbagai jenjang. Mulai dari PAUD hingga SMP.
”Untuk isian menunya hampir sama. Hanya untuk besaran porsinya berbeda-beda antara anak jenjang PAUD dengan anak jenjang SMP,” katanya, Rabu (11/6/2025).
Ia menambahkan, harga per porsinya berkisar Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu. Nominal harga per porsi Rp 8 ribu diperuntukkan bagi siswa jenjang PAUD hingga kelas 3 SD. Sedangkan menu dengan harga Rp 10 ribu peruntukkan bagi siswa kelas 4 SD ke atas.
”Per porsinya isiannya berupa nasi, lauk pauk hewani, lauk-pauk nabati, buah, dan sayur. Untuk susunya seminggu diberikan satu kali hingga dua kali,” sambungnya.
Proses pelaksanaan MBG di dapur Desa Jati Wetan ini akan melibatkan kurang lebih 50 petugas. Mereka terdiri dari berbagai bagian, mulai dari memasak hingga pendistribusian.
”Kami berharap keberadaan dapur MBG di Desa Jati Wetan ini dapat memberikan kemanfaatan untuk masyarakat. Sehingga asupan gizi dari siswa jenjang sekolah dapat terpenuhi,” pungkasnya.
Sejauh ini total dapur gizi di Kabupaten Kudus ada lima lokasi. Terdiri dari SPPG di Ponpes Nashrul Ummah di Desa Mejobo, Ponpes Al Chalimi di Desa Bulungcangkring, Dani Catering di Desa Jepangpakis, SPPG Desa Gondangmanis dan SPPG Desa Jati Wetan.
Pastikan makanan fresh...
Geda Aliyya pun memastikan makanan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) selalu fresh. Ia menuturkan proses belanja bahan baku selalu dilakukan mendekati waktu memasak. Sehingga hasil masakannya tetap segar, enak dan tidak busuk ketika dikonsumsi.
”Untuk menunya kami ganti-ganti setiap harinya supaya anak-anak tidak bosan. Setiap minggunya selalu kami susun menu baru,” katanya.
Pada hari ini, menu yang dihadirkan berupa nasi, sayur sop, jeruk, tahu bacem dan ayam crispy. Pada esok hari dan seterusnya menu akan diubah agar siswa tidak bosan.
”Kami juga menekankan ke pekerja di dapur agar lebih teliti. Kalau ada ulat ataupun hal lainnya tidak kami gunakan. Proses masak juga kami lakukan mendekati waktu pendistribusian,” sambungnya.
Lebih lanjut, penggunaan tempat makan juga menggunakan stainless. Tentunya sudah dilakukan sterilisasi terlebih dahulu. ”Tempat makannya juga sudah kami cuci bersih sebelum dan sesudah digunakan,” terangnya.
Editor: Anggara Jiwandhana