Sekolah Plus Ngaji nantinya mulai digelar pada tahun ajaran 2025/2026 ini. Rencananya, program Sekolah Plus Ngaji menyasar ke SD negeri di Kudus yang jumlahnya 390 sekolah.
Ada tiga sekolah yang menjadi percontohan program itu, yakni SDN 2 Mlati Kidul, Kecamatan Kota; SDN 4 Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo; dan SDN 1 Ngembal Kulon, Kecamatan Jati.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Harjuna Widada mengatakan tiap-tiap sekolah itu akan membiasakan berbagai kegiatan mengaji.
Di mana para siswa dibiasakan untuk membaca Alquran, Juz Amma, Asmaul Husna, Tahlil, salat Zuhur bersama hingga membuat poster Islami. Harapannya, mereka lancar membaca Alquran dan hafal Juz Amma atau Juz 30 Alquran.
”Tujuan adanya program ini untuk mewujudkan siswa yang berilmu, bertakwa, dan berkarakter,” katanya, Kamis (19/6/2025).
Teknis pelaksanannya sendiri, yakni membiasakan ibadah serta kegiatan religious di sekolah. Namun, Harjuna melanjutkan, setiap sekolah dipersilakan menjalankan program dengan caranya masing-masing.
”Siswa kelas 5 dan 6 SD bisa membiasakan salat zuhur di sekolah,” sambungnya.
Murianews, Kudus – Program Sekolah Plus Ngaji resmi diluncurkan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, Jawa Tengah di Kantor Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus, Kamis (19/6/2025).
Sekolah Plus Ngaji nantinya mulai digelar pada tahun ajaran 2025/2026 ini. Rencananya, program Sekolah Plus Ngaji menyasar ke SD negeri di Kudus yang jumlahnya 390 sekolah.
Ada tiga sekolah yang menjadi percontohan program itu, yakni SDN 2 Mlati Kidul, Kecamatan Kota; SDN 4 Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo; dan SDN 1 Ngembal Kulon, Kecamatan Jati.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Harjuna Widada mengatakan tiap-tiap sekolah itu akan membiasakan berbagai kegiatan mengaji.
Di mana para siswa dibiasakan untuk membaca Alquran, Juz Amma, Asmaul Husna, Tahlil, salat Zuhur bersama hingga membuat poster Islami. Harapannya, mereka lancar membaca Alquran dan hafal Juz Amma atau Juz 30 Alquran.
”Tujuan adanya program ini untuk mewujudkan siswa yang berilmu, bertakwa, dan berkarakter,” katanya, Kamis (19/6/2025).
Teknis pelaksanannya sendiri, yakni membiasakan ibadah serta kegiatan religious di sekolah. Namun, Harjuna melanjutkan, setiap sekolah dipersilakan menjalankan program dengan caranya masing-masing.
”Siswa kelas 5 dan 6 SD bisa membiasakan salat zuhur di sekolah,” sambungnya.
Fondasi Utama...
Harjuna menjelaskan, pendidikan merupakan fondasi utama untuk mencetak pribadi dan karakter. Program ini sendiri dilakukan sebagai bentuk mengintegrasikan pendidikan umum dengan pendidikan agama.
Selain itu, program ini sebagai bentuk mewujudkan siswa berilmu, bertakwa, dan berkarakter.
”Nantinya anak memiliki bekal pendidikan yang bagus serta memiliki fondasi yang religius,” tambah dia.
Pihaknya berkomitmen untuk memberikan pendampingan terhadap sekolah untuk menyukseskan program ini.
”Kami mengajak kepala sekolah dan guru menyukseskan acara ini. Mari jadikan sekolah sebagai tempat yang nyaman dan aman untuk memperdalam ilmu agama,” imbuhnya.
Editor: Zulkifli Fahmi
