Taj Yasin Sambangi Perusahaan Pengekspor Rajungan di Kudus
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 16 Juli 2025 17:48:00
Murianews, Kudus – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menyambangi PT Muria Bahari Indonesia, Rabu (16/7/2025). Kunjungannya dilakukan untuk memastikan keberlanjutan ekspor hasil laut setelah adanya kebijakan Tarif Trump, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Usai berdiskusi dengan pihak PT Muria Bahari Indonesia, Taj Yasin menyampaikan ekspor hasil ikan, rajungan dan hasil laut masih aman. Pihaknya menyebut, kegiatan ekspor hasil laut saat ini masih berjalan dengan baik.
”Kami ingin memastikan hasil ekspor ikan dan hasil laut lainnya ketika nantinya Tarif Trump diberlakukan. Tadi saya sudah bertanya dan sampai saat ini masih aman karena tarifnya baru berlaku sepuluh persen,” kata Taj Yasin, Rabu (16/7/2025).
Taj Yasin juga mendorong agar perusahaan mengekspor ke negara selain Amerika Serikat. Salah satunya ke negara-negara Eropa, sebagai pasar baru.
”Pasar Eropa nantinya yang mulai kami kejar. Memang ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi standarnya dari negara-negara Eropa,” sambung Taj Yasin.
Persyaratan itu adalah histori penangkapan hasil laut yang diekspor. History penangkapan itu meliputi catatan lokasi penangkapan hasil laut dan hal lainnya. Sehingga tangkapan hasil lautnya memiliki data-data yang lengkap.
”Catatan historinya harus lengkap. Seperti ikan tersebut ditangkap dimana lokasinya, berada di kabupaten mana dan lainnya,” terang Taj Yasin.
Peluang Ekspor...
Pihaknya juga akan mempelajari berbagai hal terkait kebijakan Tarif Trump ini. Termasuk membuka peluang ekspor ke negara lain, tidak hanya ke negara Amerika Serikat saja.
”Kami akan mempelajari hal ini dengan dinas perikanan. Termasuk membuka pasar lain agar barang hasil laut ini bukan hanya dikirim ke Amerika Serikat tetapi juga bisa masuk ke Eropa,” ujar Taj Yasin.
Sementara itu, General Manager Holding PT Muria Bahari Indonesia, Yosef Bujana mengatakan, kegiatan ekspor masih berjalan terus. Pihaknya membeberkan adanya kebijakan Tarif Trump dipastikan memberikan dampak kegiatan ekspor.
”Awalnya kan Tarif Trump 32 persen. Kemudian jadi 19 persen. Pastinya memberikan pengaruh terhadap ekspor kami. Utamanya dalam hal permintaan, pasti terjadi penurunan harga dari buyer, karena buyer tidak mungkin menjual dengan harga mahal,” katanya, Rabu (16/7/2025).
Adanya Tarif Trump ini menurutnya akan memberikan dampak adanya penurunan permintaan di negara tujuan. Pihaknya berencana mencari pasar baru selain ekspor ke negara Amerika Serikat. Salah satunya menyasar negara Eropa maupun negara non Eropa.
”Selama ini kami mengekspor rajungan sekitar 80 persen sampai 90 persen ke Amerika Serikat. Kami rutin ekspor rajungan ke Amerika Serikat sejak 2014 hingga sekarang,”ujarnya saat mendampingi Taj Yasin.
Pada perkembangan terkini, Tarif Trump akhirnya memberlakukan tarif 19 persen kepada Indonesia saat barang-barang asal Indonesia masuk ke Amerika Serikat. Tarif Trump ini turun dari awalnya 32 persen yang sebelumnya ditetapkan Donald Trump.
Sementara Indonesia tidak mengenakan tarif apapun atas ekspor Amerika Serikat ke Indonesia. Rencananya Tarif Trump akan mulai diberlakukan pada mulai 1 Agustus 2025.
Editor: Budi Santoso



