Peserta juga diminta untuk mengumpulkan mengumpulkan dokumen presentasi lainnya pada Aplikasi Penyuluh Agama Islam Award paling lambat pada tanggal 31 Juli 2024.
Ia menambahkan, rencananya seleksi pada tahapan tingkat nasional akan direncanakan pada bulan Agustus 2025 di Jakarta. Dirinya melakukan inovasi dengan membuat aplikasi Si Gandrung.
”Mohon doanya semoga dapat meraih juara pertama. Semoga dapat menjadi motivasi bagi penyuluh agama yang lain,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Kemenag Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Mc Mifrohul Hana berhasil masuk nominasi sepuluh besar PAI Award 2025 kategori Penguatan Moderasi Beragama.
Mifrohul Hana sebelumnya mengikuti seleksi tahap satu PAI Award 2025 yang dilaksanakan pada 3-5 Juli 2025 di Bogor. Saat itu ia dan peserta lain mengumpulkan hasil penilaian berupa portofolio, video dan karya tulis ilmiah.
Kabar nama Mifrohul Hana masuk sebagai sepuluh besar Penyuluh Agama Islam Award 2025 kategori penguatan moderasi beragama itu disampaikan melalui surat edaran dari Ditjen Bimas Islam dengan Nomor: B.613/DT.III.III/HM.01.07/2025.
Yakni, tentang Pengumuman Daftar Nomine Penyuluh Agama Islam Award Tahun 2025. Surat tersebut tertera pada 7 Juli 2025.
Pada surat tersebut menjelaskan daftar nama-nama peserta yang masuk sepuluh nominasi pada setiap kategori. Pada surat tersebut menjelaskan, setiap nominator pada setiap kategori wajib hadir mengikuti seleksi tahap dua yang akan dilaksanakan pada Agustus 2025 di Jakarta.
”Sebelumnya saya mengikuti tes administrasi di kategori moderasi beragama. Ada 22 peserta se-Indonesia yang diadakan oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI,” katanya, Kamis (17/7/2025).
Selanjutnya, setelah tahapan administrasi yakni dilanjutkan dengan tahap 1. Pada tahapan ini diambil sepuluh orang menuju ke final.
Mifrohul Hana menyampaikan pada tahapan selanjutnya, setiap nominator nantinya wajib mengupload dokumen. Yakni berupa dokumen presentasi berupa dokumen power point dan atau video.
Buat Aplikasi Si Gandrung...
Peserta juga diminta untuk mengumpulkan mengumpulkan dokumen presentasi lainnya pada Aplikasi Penyuluh Agama Islam Award paling lambat pada tanggal 31 Juli 2024.
”Setiap nominasi membawa dokumen presentasi dalam bentuk hardfile sebanyak tiga rangkap untuk juri,” sambungnya.
Ia menambahkan, rencananya seleksi pada tahapan tingkat nasional akan direncanakan pada bulan Agustus 2025 di Jakarta. Dirinya melakukan inovasi dengan membuat aplikasi Si Gandrung.
”Mohon doanya semoga dapat meraih juara pertama. Semoga dapat menjadi motivasi bagi penyuluh agama yang lain,” imbuhnya.
Editor: Dani Agus
