Aryani, Anak Down Syndrome di Kudus Berharap Bisa Sekolah Gratis
Vega Ma'arijil Ula
Senin, 21 Juli 2025 15:13:00
Murianews, Kudus – Namanya Aryani Marwa Artika, seorang anak berusia delapan tahun dengan Down Syndrome, hingga kini belum dapat menikmati bangku sekolah. Keterbatasan ekonomi orang tua dan keistimewaannya, menjadi penghalang bagi Aryani untuk mengenyam pendidikan yang layak.
Aryani sendiri merupakan anak dari Ari Chumaedi. Warga Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Sempat tak bisa berjalan hingga umur tiga tahun, Aryani kini, justru menjadi seorang anak yang sangat aktif.
”Sejak lahir anak saya tidak dapat berjalan, sampai umur tiga tahun. Setelah itu saya lakukan terapi, baik tradisional maupun alternatif. Setelah bisa berjalan, anaknya aktif sekali,” katanya, Senin (21/7/2025).
Setiap harinya Ari dan istri harus menghadapi putrinya yang senang berlari-lari. Aryani juga masih belum bisa lancar berbicara.
Ia menambahkan, dirinya juga sempat disarankan agar putrinya melakukan terapi wicara. Hanya, sampai saat ini juga belum membuahkan hasil. Putrinya masih belum dapat berbicara dengan normal.
”Terapi wicara sudah kami lakukan sampai usia anak saya empat tahun. Tetapi anak saya masih belum dapat berbicara sampai sekarang,” tambahnya.
Karena hal inilah Aryani tidak bisa bersekolah di sekolah biasa. Ia pun berkeinginan agar anak pertamanya itu dapat bersekolah gratis di SLB.
Hubungi Samani...
Ari bahkan menghubungi Bupati Kudus Samani Intakoris untuk meminta tolong agar putrinya dapat bersekolah. Ia juga menunjukkan chat WhatsApp antara dirinya dengan Bupati Kudus Samani Intakoris. Pesan itu disampaikan pada Kamis (17/7/2025).
Kemudian Samani membalas dengan memberikan kontak WhatsApp dari Kepala Bidang Pemberdayaan Kelembagaan dan Keluarga Miskin Dinas Sosial P3AP2KB Kabupaten Kudus, Andy Suryanto.
”Saya bahkan sampai menghubungi pak bupati agar anak saya dapat dicarikan sekolah yang gratis,” ujarnya.
Dirinya berharap agar keluhannya itu dapat ditindaklanjuti oleh Pemkab Kudus. Sehingga putri pertamanya itu dapat bersekolah secara gratis.
”Harapan saya semoga ada perhatian dari pemerintah agar anak saya dapat bersekolah gratis,” imbuhnya.
Editor: Anggara Jiwandhana



