Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Anak pengidap down syndrome asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Aryani Marwa Artika (8) akhirnya bisa bersekolah gratis di SLB Negeri Purwosari Kudus. 

Guru SLB N Purwosari, Kukuh Imanda Sabrang menyampaikan Aryani sudah masuk sekolah pada Selasa (22/7/2025) lalu. Ia diketahui masuk sekolah hingga Kamis (24/7/2025) kemarin. 

”Kalau hari ini saya kurang paham kok tidak masuk karena apa. Pihak orangtuanya juga belum menyampaikan ke kami perihal alasannya,” katanya, Jumat (25/7/2025). 

Ia menyampaikan pada hari pertama mengikuti kegiatan sekolah, menurutnya Aryani masih berlari-lari seperti saat berada di rumah. Kegiatan di sekolah yang dijalaninya meliputi bernyanyi bersama. 

”Saat pertama kali masuk kemarin itu Aryani masih didampingi ayahnya. Karena Aryani belum bisa ke toilet sendiri sehingga harus ditunggui. Tetapi anaknya senang bertemu dengan sebayanya,” sambungnya. 

Ia menyampaikan kepada ayah Aryani, Ari Chumaedi agar putrinya tetap melakukan terapi. Namun, terapi yang dimaksud yakni okupasi terapi yang lebih ke arah motorik. 

”Kami juga mempersilakan apabila Aryani mau terapi saat jam pelajaran juga silakan,” terangnya. 

Menurut dia banyak siswa lainnya yang mirip dengan Aryani. Perlahan tingkat lakunya yang terlalu aktif dapat dikurangi. Hanya, membutuhkan waktu enam hingga satu tahun. 

Banyak Kasus... 

”Biasanya tingkah laku anak yang terlalu aktif akan berkurang ketika sudah duduk di kelas enam SD seiring bertambahnya umur,” ujarnya. 

Sementara itu, SLBN Purwosari memiliki 15 rombongan belajar. Itu terdiri dari jenjang SD hingga SMA. Jumlah total siswanya ada 230 orang mencakup kelas 1 hingga kelas 12.

”Kalau Aryani saat ini duduk di kelas 1 SD. Satu kelas diisi 12 orang. Siswa yang bersekolah di sini masuk hari Senin hingga Jumat mulai pukul 07.00 WIB hingga 10.00 WIB,” imbuhnya. 

Diberitakan sebelumnya, ayah Aryani, Ari Chumaedi meminta tolong Bupati Kudus, Samani Intakoris agar dapat menyekolahkan putrinya di Sekolah Luar Biasa (SLB) secara gratis. Putrinya yang lahir pada 12 Mei 2017 mengalami down syndrome sejak lahir. Dirinya berkeinginan agar anak pertamanya itu dapat bersekolah secara gratis

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler