Aryani juga diajari untuk memahami kalimat sederhana. Dimulai dari meminta tolong dan berterima kasih. Menurutnya prosesnya akan berjalan lama sekitar enam bulan hingga satu tahun.
Ayah Aryani, Ari Chumaedi sebelumnya meminta tolong Bupati Kudus, Samani Intakoris agar dapat menyekolahkan putrinya di Sekolah Luar Biasa (SLB) secara gratis.
Murianews, Kudus – Hasil psikotes dari anak pengidap down syndrome asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Aryani Marwa Artika sudah diterima pihak SLB Negeri (SLBN) Purwosari Kudus.
Hasilnya, motorik bocah berusia delapan tahun itu masih perlu dikembangkan lagi supaya bisa mengembangkan diri.
Guru SLBN Purwosari, Kukuh Imanda Sabrang menyampaikan pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan psikolog yang menangani Aryani.
”Hasilnya, aspek motoriknya masih belum bagus. Ini dapat dilihat dari cara Aryani menggenggam pensil, menggaris menggunakan penggaris belum bisa lurus, kemudian cara jalannya belum bisa lurus arahnya,” katanya, Jumat (25/7/2025).
Selama ini Aryani menjalani terapi wicara. Sementara itu pihak sekolah menyarankan agar Aryani juga melakukan okupasi terapi. Yakni terapi motorik dan perilaku. Biasanya terapi ini semacam memberikan instruksi.
”Seperti perintah duduk, perintah berdiri, perintah berjalan, perintah berenti dan yang lainnya. Pembiasaan itu perlu dilakukan agar anak memahami,” sambungnya.
Pihak sekolah berkomitmen untuk membantu Aryani dalam memberikan layanan pendidikan. Namun, untuk saat ini belum ke layanan baca, tulis, hitung.
”Lebih ke mengenal angka, warna dan huruf. Mewarnai itu untuk mengasah sensorik supaya motoriknya bagus,” terangnya.
Terapi...
Aryani juga diajari untuk memahami kalimat sederhana. Dimulai dari meminta tolong dan berterima kasih. Menurutnya prosesnya akan berjalan lama sekitar enam bulan hingga satu tahun.
”Prosesnya sampai Aryani bisa berkurang down syndrome-nya mungkin akan berjalan lama. Tetapi kalau didampingi dengan terapi akan membaik. Biasanya ada yang awalnya lari-lari, seiring berjalannya waktu bisa berjalan. Memang harus dibiasakan,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Aryani sudah masuk sekolah pada Selasa (22/7/2025) silam. Ia masuk hingga Kamis (24/7/2025) kemarin. Pada hari ini Aryani tidak masuk sekolah.
Ayah Aryani, Ari Chumaedi sebelumnya meminta tolong Bupati Kudus, Samani Intakoris agar dapat menyekolahkan putrinya di Sekolah Luar Biasa (SLB) secara gratis.
Editor: Supriyadi