Sebelumnya, ada tiga sekolah yang hendak diregrouping. Yakni SD 1 Wates di Kecamatan Undaan, SD 1 Adiwarno di Kecamatan Mejobo dan SD 2 Gamong di Kecamatan Kaliwungu. Kini bertambah lagi untuk SD 4 Kedungdowo di Kecamatan Kaliwungu.
Sesuai rencana, nantinya siswa SD 4 Kedungdowo akan diregrouping ke SD 3 Kedungdowo. Menurutnya kapasitas ruang kelas masih terpenuhi.
Anggun menyampaikan, jumlah siswa di sekolah tersebut kini hanya 47 siswa. Nantinya bila diregrouping, siswanya tetap terakomodir.
”Sudah ada kesepakatan dengan Korwil dan Disdikpora Kudus. Selain itu juga sudah berkoordinasi dengan Pemdes setempat,” katanya, Kamis (18/9/2025).
Lebih lanjut, Anggun menambahkan, proses regrouping telah melalui berbagai pertimbangan. Mulai dengan Pemdes, tokoh masyarakat, dan Korwil.
”Proses regroupingnya nanti kalau selesai semesteran. Supaya kegiatan belajar siswa tidak terganggu,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Jumlah sekorlah di Kudus, Jawa Tengah yang akan mengalami regrouping bertambah lagi. Rencananya, SD 4 Kedungdowo juga ikut diregrouping pada tahun ini.
Sebelumnya, ada tiga sekolah yang hendak diregrouping. Yakni SD 1 Wates di Kecamatan Undaan, SD 1 Adiwarno di Kecamatan Mejobo dan SD 2 Gamong di Kecamatan Kaliwungu. Kini bertambah lagi untuk SD 4 Kedungdowo di Kecamatan Kaliwungu.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus Anggun Nugroho mengatakan alasan SD 4 Kedungdowo diregrouping karena jumlah muridnya di bawah 60 siswa.
Sesuai rencana, nantinya siswa SD 4 Kedungdowo akan diregrouping ke SD 3 Kedungdowo. Menurutnya kapasitas ruang kelas masih terpenuhi.
Anggun menyampaikan, jumlah siswa di sekolah tersebut kini hanya 47 siswa. Nantinya bila diregrouping, siswanya tetap terakomodir.
”Sudah ada kesepakatan dengan Korwil dan Disdikpora Kudus. Selain itu juga sudah berkoordinasi dengan Pemdes setempat,” katanya, Kamis (18/9/2025).
Lebih lanjut, Anggun menambahkan, proses regrouping telah melalui berbagai pertimbangan. Mulai dengan Pemdes, tokoh masyarakat, dan Korwil.
”Proses regroupingnya nanti kalau selesai semesteran. Supaya kegiatan belajar siswa tidak terganggu,” imbuhnya.
Bertemu orang tua...
Anggun menambahkan, pihaknya berencana memberikan penjelasan kepada orangtua terkait regrouping. Saran pemindahan siswa ke sekolah negeri bertujuan agar proses perpindahan lebih mudah. Selain itu Data Pokok Pendidikan (Dapodik) antara sekolah negeri dan swasta berbeda.
”Perkiraan kami regrouping dilakukan pada awal semester depan atau sekitar Desember 2025 atau Januari 2026 supaya tidak menyulitkan kegiatan belajar siswa,” sambungnya.
Kendati perpindahan siswa disarankan ke sekolah negeri, namun Anggun mempersilakan apabila orangtua siswa berkeinginan memindahkan putranya ke sekolah swasta. Keputusan akhir menjadi hak orangtua.
”Keputusan akhir di orangtua apakah nantinya anaknya mau dipindahkan ke sekolah negeri atau swasta,” terangnya.
Anggun tak menampik proses regrouping hanya memiliki waktu dua bulan saja di tahun ini. Pihaknya optimistis regrouping dapat berjalan dengan lancar.
”Waktunya memang singkat karena hanya tersisa dua bulan saja,” ujarnya.
Anggun menyebut segala persiapan regrouping telah dilakukan. Koordinasi dengan berbagai pihak seperti Korwil, Pemdes, masyarakat, tokoh masyarakat serta komite sekolah sudah dilakukan.
Editor: Anggara Jiwandhana