Kamis, 20 November 2025

”Bagi saya, hal ini bukan sekadar acara formal. Tetapi ruang belajar nyata untuk memahami gimana anak muda bisa ikut nyusun gagasan dan berdiskusi soal kebijakan publik. Saya ingin menujukkan kalau pelajar juga bisa berpikir kritis, punya empati sosial, dan bisa nyuarain ide dengan data,” sambungnya. 

Tak hanya membawa nama madrasah, Akhdan berharap bisa membawa  pengetahuan baru yang bisa dibagikan kepada teman-temannya di MAN 2 Kudus.

”Sepulang dari Parlemen Remaja, saya ingin menularkan semangat berdiskusi dan berargumen sehat di madrash. Semoga kegiatan ini jadi langkah kecil buat membentuk generasi muda yang lebih paham demokrasi dan berani bersuara dengan santun,” terangnya. 

Kepala MAN 2 Kudus, Ali Musyafak, mengapresiasi prestasi anak didiknya. Ia menilai keikutsertaan Akhdan dalam ajang nasional tersebut menjadi bukti  siswa MAN 2 Kudus tak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap isu-isu kebangsaan.

”Kami sangat bangga atas capaian Akhdan. Ini menunjukkan pelajar madrasah juga bisa berprestasi di tingkat nasional dan memiliki kesadaran politik yang tinggi sejak dini,” ujarnya. 

Ia berharap pengalaman Akhdan menjadi inspirasi bagi seluruh peserta didik MAN 2 Kudus. Yakni untuk terus berani bermimpi, berpikir kritis, dan berkontribusi nyata bagi bangsa.

”Madrasah diharapkan terus melahirkan generasi muda yang cerdas, berakhlak, dan berdaya saing. Sehingga mampu menjadi bagian dari perubahan positif untuk Indonesia di masa depan,” imbuhnya. 

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler