Bertugas di Timor-Timur bukanlah pertama kali bagi pria yang kini berdomisili di Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Ia telah tiga kali bertugas di Timor-Timur. Tepatnya pada 1976, 1979, dan tahun 1981 sampai 1984.
Selain bertugas di Timor-Timur, dia pernah ditugaskan di daerah Aceh. Saat itu ia berhadapan dengan konflik pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
”Saya pernah tugas di Aceh saat ada GAM. Saya bertugas selama setahun sejak 1990 sampai 1991,” jelasnya.
Murianews, Kudus – Peringatan Hari Pahlawan menjadi momen untuk mengenang jasa para pejuang. Salah satunya adalah Fatkur (70), Ketua Legiun Veteran RI (LVRI) cabang Kabupaten Kudus, yang mendedikasikan hidupnya sebagai prajurit di berbagai wilayah konflik, termasuk Timor-Timur dan Aceh.
Sambil duduk di teras kantor LVRI Kabupaten Kudus, Fatkur menceritakan pengalamannya saat bertugas. Ia terakhir berpangkat Kapten dan pernah tergabung bersama pasukan elite Kopassus pada tahun 1979 silam.
Fatkur mengenang saat dirinya pertama kali ditugaskan di wilayah konflik Timor-Timur pada tahun 1976, tergabung dalam kesatuan Batalion 6408. Saat itu usianya masih 20 tahun.
”Kala itu memang sedang terjadi gejolak di Timor-Timur. Misi yang diusung saat itu meredakan situasi dan mengajak Timor-Timur agar mau bergabung dengan NKRI,” katanya, Senin (10/11/2025).
Selama bertugas, ia dan anggota TNI setiap hari harus beradu tembakan dengan kelompok milisi Timor-Timur di area hutan.
”Saya setahun di Timor-Timur. Bisa dibilang situasinya saat itu benar-benar ngeri. Setiap harinya selalu ada adu tembakan,” sambungnya.
Ia menyampaikan, saat itu pilihannya hanya dua. Yakni dibunuh atau terbunuh. Banyak dari rekan-rekannya yang meninggal karena terkena tembakan.
”Saya alhamdulillah belum pernah tertembak. Setiap diterjunkan di medan perang, fokus saya hanya latihan dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan,” terangnya.
Pernah Berhadapan dengan GAM...
Bertugas di Timor-Timur bukanlah pertama kali bagi pria yang kini berdomisili di Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Ia telah tiga kali bertugas di Timor-Timur. Tepatnya pada 1976, 1979, dan tahun 1981 sampai 1984.
”Pada tahun 1981 sampai 1984 saya diperbantukan di Batalion 745,” ujarnya.
Selain bertugas di Timor-Timur, dia pernah ditugaskan di daerah Aceh. Saat itu ia berhadapan dengan konflik pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
”Saya pernah tugas di Aceh saat ada GAM. Saya bertugas selama setahun sejak 1990 sampai 1991,” jelasnya.
Editor: Supriyadi