Murianews, Kudus — Klakson Basuri, yang terdengar dari bus kini menjadi tren dikalangan bus mania. Bunyi telolet dengan beragam irama dan tak monoton ini, bisa didengar dari klakson basuri yang tengah menjadi tren dan terpasang di bus. Tak jarang, banyak penikmat suara klakson basuri yang berjoget saat sopir bus membunyikan klakson basuri di ruas jalan. Bahkan, terkadang ada yang sengaja menunggu ditepi jalan dan merequest untuk membunyikan klakson basuri ketika ada bus melintas. Klakson basuri ini, juga terpasang di salah satu unit bus regular Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang dimiliki PO Haryanto. Tak tanggung-tanggung kru bus rela merogoh kocek sekitar Rp5 juta untuk bisa melengkapi fasilitas bus dengan klakson basuri. Bus yang memiliki nomor 016 Jepara-Jakarta yang memiliki klakson basuri ini, dikemudikan sopir yang bernama Burhanuddin (45) Warga Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati. Pria yang akrab disapa Mbah Bur ini menyebut, klakson basuri memang tengah viral di media sosial sejak beberapa bulan terakhir. Dari hal itu, ia pun ingin memasang klakson basuri di bus yang setiap harinya dikemudikan. [caption id="attachment_385090" align="alignleft" width="1280"] Toa klakson basuri yang terpasang di Bus AKAP PO Haryanto nomor 016
(Murianews/Yuda Auliya Rahman)[/caption] "Akhirnya kami beli, harganya sekitar Rp5 juta-Rp6 juta. Biaya sendiri dari kru bus. Dua bulan ini kami pasang, karena harganya juga mahal ya masih jarang yang pasang," katanya. Memang, sambung dia, selain karena hobi para kru bus dengan memasang berbagai aksesoris tambahan untuk armada. Klakson basuri dipasang juga bertujuan sebagai hiburan bagi masyarakat. Hal ini juga menurutnya, untuk menambah fasilitas bus dan menarik minat penumpang. "Untuk hiburan saja, kan banyak orang yang senang. Sering dinyalain, dijalan juga ada yang sering request minta nyalain klakson basuri. Setelah itu mereka joget-joget, ada yang sambil rekam," ungkapnya. BACA JUGA: Melihat Hebohnya Para Pemburu Telolet di Atas Jembatan Sungai Serang Grobogan Menghibur orang dijalan, juga jadi kepuasan tersendiri baginya sebagai sopir. Hanya saja, ada etika yang harus diperhatikan ketika menyalakan klakson basuri tersebut. "Seneng bisa hibur orang, tapi tetap harus lihat momennya. Kalau dekat masji, dekat rumah sakit, ya tidak dinyalakan," ujarnya. Ia menyebut, klakson basuri memiliki modul yang bisa menggonta-ganti irama nada yang berbeda-beda. Ada 20 nada yang bisa dipilih di klakson basuri. "Ada 20 nada, bisa dipilih di modul sesuai nomornya, nanti tinggal nyalakan pakai remot. Ada enam toa, modul irama, dan remot untuk menyalakan," imbuhnya. https://youtu.be/ZLBLVA1elpQ Editor: Budi Santoso