Dibelakangnya ada atraksi dari seni barongan lengkap dengan kuda lumping yang mengiringi perjalanan kirab kakak beradik tersebut. Dua anak laki-laki ini, merupakan anak dari pasangan Catur Jalu Waskito dan Nancy Sefriolina.
Nancy menjelaskan, memang sengaja membarengkan acara khitananan kedua putranya yang hanya berselisih usia dua tahun itu. Memang rangkaian acara khitan ini, dikonsep dengan mengangkat budaya di Kudus dengan menggelar kirab barongan sebelum acara khitan.
"Memang untuk nguri-uri budaya saja. Kalau di Jawa Timur kan ada reog, kalau di Kudus itu barongan, makanya pilih barongan," katanya.
Menurutnya, kedua putranya tersebut sangat suka dikirab dengan barongan tersebut. Momen ini, juga dijadikan sebagai kenang-kenangan bagi putranya saat sudah dewasa kelak."Menuju ke usia dewasa ini jadi momen untuk memperkenalkan budaya atau tradisi barongan juga. Kedua putra saya juga sangat senang ada kirab barongan ini," ujarnya.Pihaknya berharap kedepan, kesenian barongan yang dulu kerap menjadi tradisi yang ada saat menggelar hajat diharapkan bisa selalu dilestarikan.https://youtu.be/jicWdTE018AEditor: Budi Santoso
Murianews, Kudus – Kakak-beradik di Perumahan Gerbang Harapan, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dikirab dalam rangkaian acara hajat khitanan, Sabtu, (1/6/2023). Mereka berdua yakni, Aldo Giovano Fajriansyah (11) dan Kevin Zidan Aldiansyah (9). Dari pantauan Murianews, kakak-beradik ini dikirab mulai depan rumah. Mereka berkeliling kompleks perumahan dengan menunggangi kuda.
Dibelakangnya ada atraksi dari seni barongan lengkap dengan kuda lumping yang mengiringi perjalanan kirab kakak beradik tersebut. Dua anak laki-laki ini, merupakan anak dari pasangan Catur Jalu Waskito dan Nancy Sefriolina.
Nancy menjelaskan, memang sengaja membarengkan acara khitananan kedua putranya yang hanya berselisih usia dua tahun itu. Memang rangkaian acara khitan ini, dikonsep dengan mengangkat budaya di Kudus dengan menggelar kirab barongan sebelum acara khitan.
BACA JUGA: Mengkhitan Anak Perempuan dalam Dilema
"Memang untuk nguri-uri budaya saja. Kalau di Jawa Timur kan ada reog, kalau di Kudus itu barongan, makanya pilih barongan," katanya.
Menurutnya, kedua putranya tersebut sangat suka dikirab dengan barongan tersebut. Momen ini, juga dijadikan sebagai kenang-kenangan bagi putranya saat sudah dewasa kelak.
"Menuju ke usia dewasa ini jadi momen untuk memperkenalkan budaya atau tradisi barongan juga. Kedua putra saya juga sangat senang ada kirab barongan ini," ujarnya.
Pihaknya berharap kedepan, kesenian barongan yang dulu kerap menjadi tradisi yang ada saat menggelar hajat diharapkan bisa selalu dilestarikan.
https://youtu.be/jicWdTE018A
Editor: Budi Santoso