Murianews, Kudus - Perawatan fosil gading gajah purba atau Stegodon Trigonochepalus yang ditemukan dalam kondisi tak utuh membutuhkan waktu kurang lebih dua bulan. Waktu ini dirasa ideal untuk membuat fosil tersebut dalam keadaan kembali utuh.
Fosil gading gajah purba yang ditemukan kali ini memiliki panjang sekitar 1,4 meter dengan kondisi yang tak memiliki pangkal ataupun ujung. Bagian tengah gading yang masih pun terlihat retak hingga pecah.
"Karena ini termasuk rusak parah maksimal perawatan hingga terlihat utuh memerlukan waktu dua bulan," kata Jamin Koordinarir Museum Situs Purbakala Patiayam, Kamis (28/8/2023).
Ia menjelaskan, karena kondisinya yang tak utuh, proses evakuasi harus dilakukan dengan cairan khusus polyeruthane. Ini semacam cairan yang menjadi foam sebagai pembungkus sementara saat evakuasi.
Fosil gading gajah purba tersebut tengah dilakukan perawatan di Laboratorium Museum Situs Purbakala Patiayam. Dari pantauan Murianews, Kamis (28/8/2023) fosil yang kondisi pecah dan retak itu tengah dibersihkan dari lapisan-lapisan tanah yang masih menempel.
Bagian-bagian pecahan fosil juga terlihat disatukan kembali. Sehingga menjadi fosil gading gajah yang terlihat utuh.
"Ada proses konservasi, rekontruksi, hingga konsolidasi atau pengerasan. Setelah itu semua dilakukan baru disimpan di ruang penyimpanan," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, gading gajah purba ditemukan oleh petani di Patiayam, pada 9 Agustus 2023 lalu. Gading gajah purba itu memiliki panjang 1,4 meter, diameter 5-6 sentimeter dengan lingkar 12-15 sentimeter.
Diperkirakan, gading gajah purba ini diprediksi berusia sekitar 750 ribu sampai 1,5 juta tahun yang lalu dari fase plestosen tengah.
Editor: Budi Santoso



